• Redaksi & Kontak
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
Rabu, Mei 14, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Beranda Negeri
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
No Result
View All Result
Beranda Negeri
No Result
View All Result
Home Featured

Jos Blikololong, Pungut Sampah Demi Honor Guru

by Redaksi
Oktober 16, 2019
in Featured
0
Jos Blikololong, Pungut Sampah Demi Honor Guru

Joseph Orem Blikololong dan istri berfoto bersama Andy F. Noya dalam acara Kick Andy

0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

JOSEPH Orem Blikololong (60 tahun). Di Kupang, kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, ia bekerja dalam diam. Kerjanya pun bukan sembarang kerja. Magun Jose, begitu ia akrab dipanggil, hanya seorang tukang pungut sampah. Pemulung, kata orang Jakarta.

Tukang sampah ini lahir di Lamabaka, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, 30 Oktober 1959. Jejak pengabdian menyisir setiap rumah tangga mengambil sampah warga, menarik perhatian Andy Flores Noya alias Andy F Noya, owner Kick Andy, reality show di Metro TV, tivi milik Surya Paloh, pengusaha media nasional.

Andy F Noya memandang Josef Blikololong perlu hadir di acara Kick Andy memberikan testimoni bagaimana suka-duka menjadi pemulung di tengah kota Kupang sembari menghidupi dua lembaga pendidikan yang ia rintis: SMP Lamaholot dan PAUD Peduli Kasih di bilangan Kelapa Lima, Kota Kupang.

“Setahun belakangan, uang transpor sembilan guru saya di SMP belum saya bayar. Saya agak kewalahan membayar uang transpor mereka. Harga sampah yang saya ambil dan pilah-pilah sebelum saya over ke teman untuk dikirim ke Surabaya makin mahal. Saat ini saya harus bayar Rp. 3 juta lebih,” kata Joseph sedih.

Ia mengaku, beberapa anak buahnya yang pernah bersama memungut sampah warga malah berbenti kerja karena tak kuat lagi dengan uang transpor yang ia berikan. Tak hanya itu. Kecemasan mendera batinnya karena tidak hanya guru SMP miliknya tak mampu ia bayar transpor mereka. Tiga guru PAUD yang membantu mengajar juga sudah puasa transpor dari kantong pribadinya.

Beberapa guru di sekolah miliknya, pernah diambil data untuk diberi insentif dari pihak Dinas PPO Kota Kupang, namun belum ada tanda-tanda realisasi. Situasi ini tak melumpuhkan semangatnya untuk memungut sampah demi uang transpor para guru di sekolahnya.

“Saya pikir agak berlebihan kalau menyebut jasa mengajar guru dengan sebutan honor. Honor tentu identik dengan bayaran profesional. Saya menyebutnya dengan uang transpor. Sebulan, per guru baya bayar Rp. 100.000 sampai 150.000. Tentu jauh dari ketentuan ketenagakerjaan. Untungnya, bapa ibu guru maklum dengan kondisi kami,” kata Joseph.

Joseph tukang pungut sampah ini berniat bertemu Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat untuk menyampaikan persoalan melangitnya harga sampah yang diambil dari produsennya. Ia berkilah, sebaiknya harga sampah jangan terlalu mahal. Ini karena selain ia masih memilah-milah sampah sebelum dibawa ke rekannya sebelum dibawa ke Jawa, ia juga masih menyewa bemo.

“Keuntungan saya per bulan hanya sekitar Rp. 2 juta. Berkat ini masih saya bagi untuk anak saya yang masih kuliah. Akibatnya, hampir setahun belakangan, uang transpor guru mandek,” ujarnya.

Ansel Deri

ShareTweetSend
Next Post
Kekuasaan, Gender dan  Hubungan Produksi: Perspektif Tetralogi Pulau Buru

Kekuasaan, Gender dan Hubungan Produksi: Perspektif Tetralogi Pulau Buru

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Pastor Hieronimus Rayakan 25 Tahun Imamat, Ini harapan umat Paroki Runut

4 tahun ago
Sajak-sajak Helena Lose Beraf:  Tuhan dalam Sajak Cinta – Sujud – Anak-anak Malam – Pertemuan Sipon dan Wiji  Thukul

Sajak-sajak Helena Lose Beraf: Tuhan dalam Sajak Cinta – Sujud – Anak-anak Malam – Pertemuan Sipon dan Wiji Thukul

2 tahun ago

Popular News

  • “Leva”, “Knato” dan Harapan akan Belas Kasih Allah

    “Leva”, “Knato” dan Harapan akan Belas Kasih Allah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Musibah Tiga “Peledang” Lamalera, Semana Santa dan Tuhan yang Menggetarkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Beranda Negeri

Anda bisa berlangganan Artikel Kami di sini.
SUBSCRIBE

Category

  • BERITA
  • BIOGRAFI
  • BUMI MANUSIA
  • Featured
  • JADWAL
  • JELAJAH
  • KOLOM KHUSUS
  • LENSA
  • OPINI
  • PAPALELE ONLINE
  • PUISI
  • PUSTAKA
  • SASTRA
  • TEROPONG
  • UMUM

Site Links

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

About Us

Beranda sebagai suatu tempat para penghuni rumah untuk duduk melepas lelah, bercerita dengan anggota keluarga ataupun tamu dan saudara. Karena itu pula media Baranda Negeri merupakan tempat bercerita kita dan siapa saja yang berkesempatan berkunjung ke website ini.

  • Redaksi & Kontak
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy

© 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL

© 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In