Puisi Emil Bidomaking*
Perihal melestarikan kearifan,
segala pekerjaan dari dapur hingga ke ladang nyaris sempurna ditekuninya.
Demi janin yang dikandung,
dan demi duit sekolah anak-anak yang sudah menunggak
Ketika fajar merekah,
persoalan meja makan telah tuntas, ketika matahari telah sepenggalah,
bekal siap diangkut ke ladang diteruskannya menyiangi kebun dari rumput dan hama,
menjelang sore, pakan ternak telah sedia di bakul, dijunjung dan dijinjing
pun ketika senja datang menyapa, memandikan si kakak dan meringkuk di tungku api untuk jamuan malam
bahkan ketika rembulan telah tersenyum menawan menyiangi malam,
ia masih bertekun mengemasi seisi dapur yang berantakan
Perempuan,
tagihan listrik, air dan utang mulai berdatangan.
Ia mulai kelimpungan membenahi emosi ketika si kecil rewel.
Buah dari kekesalan yang tak bisa diluapkannya (dan entah kepada siapa yang mau mendengarkannya).
Sudah sekian bulan suaminya berangkat merantau, namun tiada kabar berita.
Belum usai perkara tagihan,
rekadu pesta dan arisan keluarga sudah menanti di depan mata (ingat, mengabdilah dengan sebaik-baiknya)
Perempuan,
potong pendek kuku jemarimu biar tak menghambat pintalan benangmu.
Sanggul tinggi rambut ikalmu agar tak jatuh dalam masakanmu.
Tak perlu polesan make up, siapa yang hendak kau goda, cukup pupur bayi agar hilang kilatan keringat di kening dan pipimu
Perempuan,
gendong si kakak dan pastikan jangan rewel
junjung seserahan itu serta perhatikan langkah kakimu.
Berikan bagian suamimu, ini kewajibanmu, hormat pada mertuamu
Puan…Iya. Engkau perempuan.
Adakah yang lebih tabah dari wajah ayumu yang tenggelam dalam kerasnya hidup?
Betapa,
aku tak pernah usai menulis tentangmu perempuan…
Tak akan sanggup kubalas
segala sesuatu yang mampu kau lakukan dengan segenap kelembutanmu.
Karawaci, 17 Okt0ber 2020
——————————————————————————————————
*Emil Bidomaking adalah nama sapaan dari Wilhelmina Mariana Ema.
Perempuan lulusan Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, FKIP Univ. Tadulako, Palu-Sulteng ini, sejak 2018 menjadi Guru di SMK Strada Daan Mogot Tangerang.
Bagus puisinya.
Terima Kasih Apresiasinya buat Puisi Emil Making