Oleh Markus Makur
JARUM jam menunjukkan 07.15 Wita. Laju sepeda motor dari Kampung Peot, Kelurahan Peot, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu, (28/4/2021) menuju ke rumah jabatan Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Heremias Dupa di Kompleks Golo Karot, Kelurahan Rana Loba. Saat tiba di rumah jabatan, kami menunggu Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai Timur, Basilius Teto bersama stafnya.
Pagi itu mereka sudah mengagendakan pemantauan Ujian Sekolah Berbasis Digital (USBD) tingkat sekolah dasar. Kali ini mereka memantau USBD dua sekolah dasar di Kecamatan Kota Komba yang melaksanakan USBD di perbukitan Leze, Desa Mbengan.
Dalam rombongan itu, ada dua wartawan yang ikut untuk meliput ujian berbasis digital di perbukitan tersebut.
Laju dua kendaraan dari Kota Borong menuju ke bagian Timur. Setiba di pertigaan Kisol, kendaraan belok kiri menuju ke arah utara.
Mereka melintasi kawasan perkampungan Mbapo, Rende, Desa Rende menuju ke perkampungan Kakang, Desa Pong Ruan. Meneruskan perjalanan di jalan mendaki Mok hingga tiba di lokasi ujian.
Kepala Sekolah Dasar SDI Nunur, Arnoldus Latong sudah menunggu di tikungan jalan masuk lokasi ujian. Mereka turun dari kendaraan hingga berjalan kaki menuju ke lokasi USBD.
Siswa Duduk Bersila Beralaskan Tikar Plastik
Setiba di lokasi ujian berbasis digital, siswa dan siswi kelas VI duduk bersila dengan pakaian seragam merah putih, memakai masker, jaga jarak serta memegang handphone android dan ipad sambil mengerjakan soal ujian.
Setiba di lokasi, guru-guru menyapa Ketua DPRD Manggarai Timur, Heremias Dupa dan Kepala Dinas PPO Manggarai Timur, Basilius Teto. Selamat pagi pak. Mereka menjawab sapaan itu dengan selamat pagi.
Selanjutnya, Teto menanyakan, apakah ada kesulitan selama USBD di tempat ini?, Kepala Sekolah SDI Nunur, Arnoldus Latong dan Kepala SDK Waekekik, Henrikus Sale bersama guru-guru menjawab bahwa ujian hingga hari terakhir masih berjalan lancar. Sinyal 4G masih stabil.
Latong menjelaskan, kisah awal mendapatkan tempat di perbukitan Leze untuk menangkap sinyal 4G berawal dari informasi bahwa saat USBD tingkat SMP, khususnya SMPN 02 Mok melaksanakan USBD selama 4 hari di lokasi perbukitan ini.
Memang, lanjut Latong, saat uji coba, try out USBD 15 April 2021 lalu, mereka melaksanakan di pinggir tebing Keto di sebelah selatan dari Kampung Nunur. Namun, sinyal 4G tidak stabil.
“Saya bersama guru-guru memutuskan melaksanakan USBD di perbukitan Leze. Akhirnya sejak Senin, 26 April 2021 melaksanakannya di perbukitan ini. Sekolah menyewa mobil pick up untuk mengangkut siswa dan siswi kelas VI ke tempat ini dan saat pulang,” jelasnya kepada wartawan, Rabu, (28/4/2021).
Latong menjelaskan, apapun kesulitan sinyal yang dihadapi, sekolahnya berjuang agar melaksanakan USBD dengan lancar.
“Kami bersyukur bahwa cuaca mendukung dengan tidak turun hujan serta lokasi ini sangat tenang walaupun berada di ruang terbuka. Kami berterima kasih atas kunjungan Ketua DPRD Manggarai Timur dan Kepala Dinas PPO Manggarai Timur,” jelasnya.

Terpisah Kepala Sekolah SDK Waekekik, Henrikus Sale, Rabu, (28/4/2021) mengisahkan saat try out, uji coba, sekolahnya berpindah-pindah tempat. Pertama di bawah rimbunan bambu Betong Torok, kedua, mencoba di dalam ruang kelas, ketiga melaksanakan di perbukitan Leze. Dari ketiga lokasi ini, perbukitan Leze, sinyal stabil hingga mereka memutuskan melaksanakan UBDD di perbukitan Leze.
“Saya dan guru-guru mengadakan rapat dengan memutuskan bahwa USBD dilaksanakan di perbukitan Leze,” jelasnya.
Henrikus menjelaskan, perbukitan Leze merupakan tempat sekolah rakyat (SR) Mok di zaman dulu. Kemudian pindah ke perbukitan di perkampungan Mok. Perbukitan ini merupakan perkampungan tua dari masyarakat Mok zaman dulu.
Lokasi Terbuka tanpa Tenda Terpal
Perbukitan Leze sangat sejuk karena banyak pohon yang tumbuh di sekelilingnya. Ada tempat rata di perbukitan ini. Bahkan masih ada 4 rumah warga di perbukitan tersebut. Lokasi ujian di tempat terbuka tanpa ada terpal penutupnya. Memang ada tiang-tiang tenda darurat, namun tidak ditutupi terpal.
Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Heremias Dupa kepada wartawan, Rabu, (28/4/2021) menjelaskan, Lembaga DPRD minta Dinas Kominfo memprioritas pemasangan BTS di pelosok-pelosok Manggarai Timur seperti di Kecamatan Elar dan Elar Selatan, Lambaleda Utara, Kota Komba Utara.
“Saya sudah dengar ada 66 BTS yang siap dibangun di Manggarai Timur dari Kominfo RI. Untuk ke 66 BTS harus diprioritaskan kepada daerah-daerah di pedalaman Manggarai Timur yang blank spot. Saya sudah telepon Kadis Kominfo Manggarai Timur agar memprioritas pembangunan BTS di daerah susah sinyal,” jelasnya.
Dupa menjelaskan, kebutuhan sinyal saat ini sangat mendesak di era digital sesuai perkembangan zaman. Sinyal saat ini seperti buku. Karena dengan bagus maka bisa membaca materi pelajaran di handphone.
Dupa menjelaskan, teknologi informasi bisa ditempatkan di urutan pertama dalam program pembangunan sesuai perkembangan era digital.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga saat ditemui wartawan di lokasi ujian, Rabu, (28/4/2021) menjelaskan, jumlah 330 Sekolah Dasar. Ujian akhir berjenjang, 315 Sekolah, jumlah siswa peserta ujian 6488 siswa, Model ujiannya daring 179 sekolah, jumlah siswanya 3819 siswa, ujian luring 139 sekolah, jumlah 2669 siswa. Ujian di luar kelas ada 44 sekolah. Lainnya di kelas.
“Kesulitan jaringan internet 4G sehingga sulit melaksanakan di ujian di dalam kelas. Ada bantuan Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK) dari kemendikbud ke sekolah. Saya pastikan 2022 semua sekolah ada TIK,” jelasnya.
Basilius menjelaskan, paling banyak ujian di luar kelas dengan tenda darurat di Kecamatan Elar, Elar Selatan dan Kota Komba bagian utara.
“Sampai hari terakhir ini tak ada kendala ujian sekolah Berbasis digital (USBD). Semangat guru patut diapresiasi oleh pemerintah. Alasannya, keterbatasan jaringan internet tidak mematahkan semangat melainkan mencari sinyal agar pelaksanaan USBD berjalan lancar,” jelasnya.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Manggarai Timur, kepada wartawan, Selasa, (27/4/2021) melalui sambungan telepon menjelaskan, tim dari Jakarta sudah melakukan survey di 49 titik di seluruh Kabupaten Manggarai Timur untuk membangun BTS.
“Dari 66 rencana bangun BTS di Kabupaten Manggarai Timur, 49 sudah dilakukan survey. Tinggal 17 titik yang sedang dilakukan survey. Saya sudah tandatangan dokumen administrasi dari tim yang melakukan survey di seluruh Manggarai Timur,” jelasnya.
—————————————————————————-
Penulis adalah wartawan di Manggarai Timur, NTT