BERANDANEGERI.COM,- Ikatan Notaris Indonesia (INI) di bawah Nahkoda Yualita Widyadhari selaku Ketua Umum memberikan bantuan kepada korban badai seroja di Kabupaten Lembata. Bantuan berupa uang tunai 50 juta dikonversi menjadi sembako, alat-alat dapur dan bahan bangunan.
Bantuan disalurkan melalui Pemuda Katolik Lembata untuk diserahkan kepada korban bencana di desa Leudanung Kecamatan Omesuri dan Desa Dikesare, Kecamatan Lebatukan Kabupaten Lembata.
Pemuda Katolik Lembata, melalui rilisnya yang diterima berandanegeri.com, (Minggu (2/5) mengatakan, donasi yang diperuntukan bagi korban bencana banjir bandang di Kecamatan Omesuri dan Lebatukan melalui Pemuda Katolik telah disalurkan dengan baik kepada korban pada Sabtu (2/5).
Ketua Pemuda Katolik Lembata Heryanto Wijaya, SH,MKn mengatakan, Ikatan Notaris Indonesia (INI) di bawah Nahkoda Yualita Widyadhari selaku Ketua Umum memberikan bantuan kepada korban badai seroja di Kabupaten Lembata.
Bantuan berupa uang tunai 50 juta rupiah dan dari dana ini telah dikonversi menjadi sembako,alat-alat dapur dan bahan bangunan.
“Untuk Sembako telah kita serahkan ke beberapa posko yang ditunjuk Pemerintah Daerah. Alat-alat dapur kita fokuskan pada pengungsi mandiri, sedangkan bahan bangunan kita fokuskan di Desa Dikesare dengan mendirikan 1 unit rumah milik Yoseph G. Lewolein,” kata Heryanto Wijaya yang juga salah satu notaris di Lembata ini.
Dia menjelaskan, pertimbangan memilih Desa Dikesare karena hingga saat ini masyarakat belum memperoleh bantuan perumahan dari Pemerintah kabupaten (Pemkab) Lembata.
Donasi dari Aliansi Pemuda Kepulauan Riau berupa sembako, alat masak, alat mandi. Bantuan juga diberikan kepada korban meninggal di Leudanung Kecamatan Omesuri yang diterima Ali Kedang.
“Terimakasih ibu Ketum dan rekan-rekan Notaris atas donasinya. Semoga apa yang kita beri ini dapat mengurangi beban saudara-saudara kita dan Lembata harus lebih cepat bangkit, sebagaimana harapan yang disampaikan ibu Ketum,” ungkap Herryanto.
Herryanto juga menyampaikan terima kasih kepada Pemuda Katolik Komcab Lembata dan Alegra Lembata yang telah membantu menyalurkan donasi ini.
Perlu Perhatian Pemkab Lembata
Wakil Ketua Pemuda Katolik Lembata Antonius Loli Ruing menambahkan, pemerintah Lembata perlu segera memberikan perhatian pada desa Dikesare karena 6 rumah yang hancur tidak masuk dalam SK Bupati Lembata tentang bantuan perumahan.
“Saat terjadi bencana banjir bandang, ada 6 rumah di Desa Dikesare, Kecamatan Lebatukan yang hancur, namun dalam SK Bupati Lembata tentang bantuan perumahan tidak satu pun yang diakomodir, padahal sudah ada staf dari Kecamatan, Kabupaten dan OPD Perumahan Rakyat dan Pertanahan sudah turun ke lokasi,” kata Loli sapaan Antonius Loli Ruing.
Dikatakan Loli, Kades Dikesare Rafael Suban Ikun bahkan tiga hari setelah bencana sudah memberikan laporan dan data ke semua instansi Pemerintah. Laporan itu menyatakan semua jenis kerugian akibat banjir bandang termasuk 1 unit rumah yang rata dengan tanah,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan Loli yang juga ketua Partai PSI Lembata ini, karena dalam SK Bupati Lembata tidak diakomodir maka Kades kemudian mendatangi Instansi Pemerintah yakni Camat Lebatukan dan OPD Perumahan Rakyat dan Pertanahan, namun dijawab dengan alas an human error, selanjutnya dijanjikan akan diakomodir di SK Bupati susulan.
“Hal ini perlu diperhatikan oleh Pemerintah Lembata, karena menjanjikan bahwa akan diakomodir pada SK susulan jelas memberi harapan sekaligus ketidakpastian kepada masyarakat, apalagi kita juga tidak tahu kapan dikeluarkan SK susulan,” kata ATR.
Loli berharap pemerintah segera memberikan kepastian kapan enam rumah itu dibangun, sehingga masyarakat tidak bersepekulasi yang pada akhirnya akan menambah beban mereka.
“Pemerintah harus segera turun tangan menyelesaikan persoalan ini dan tidak boleh saling melempar tanggung jawab di tengah penderitaan masyarakat,” tutupnya (Ben)