• Redaksi & Kontak
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
Minggu, Mei 25, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Beranda Negeri
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
No Result
View All Result
Beranda Negeri
No Result
View All Result
Home SASTRA

Simon dari Kirene (Dia yang Memanggul Salib)

by Redaksi
Maret 29, 2024
in SASTRA
1
Simon dari Kirene (Dia yang Memanggul Salib)
0
SHARES
232
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

 

Oleh Khalil Gibran 

 

 

Waktu aku pergi ke kebun, di tengah jalan
aku melihat-Nya memanggul salib. Banyak orang
yang mengikuti-Nya.

Lalu aku pun berjalan di samping Yesus.
Berkali-kali beban itu menghentikan jalan-Nya
sebab Dia tak berdaya lagi.

Kemudian seorang serdadu Roma mengham-
piriku dan berkata, “Kemarilah kau, seorang
yang trgap dan kuat; tolong pikul salib Orang ini.”

Hatiku sangat gembira dan bersyukur, men-
dengar suruhan itu. Dan aku memikul salib-Nya.
Salib itu sangat berat karena dibuat dari batang
kayu yang terendam selama hujan musim dingin.

Yesus memandangku. Peluh-Nya mengalir
dari dahi ke janggut-Nya. Sekali lagi Yesus
menatapku dan berkata, “Engkau juga minum piala ini?
Sesungguhnya engkau akan minum
bersama-Ku sampai akhir masa.”

Sesudah berkata demikian Ia meletakkan ta-
ngan-Nya ke atas bahuku yang bebas. Dan kami
berjalan beriringan hingga sampai di atas bukit
Tengkorak.

Tetapi kini aku tidak lagi merasakan beban
berat salib itu. Aku hanya merasakan tangan-
Nya, seolah-olah sayap burung di atas bahuku.

Sesampai di atas puncak, mereka telah siap
Menyalibkan-Nya. Baru pada saat itu kurasakan beratnya
salib itu.

Dia tak mengucapkan sepatah kata pun ketika
Mereka tancapkan paku pada tangan dan kakin-Nya, Dia
tidak mengeluh. Tangan dan kaki-Nya tidak gemetar
dihantam pemukul,
seolah- olah sudah mati dan hanya hidup lagi
sesudah bermandi darah. Tampaknya Ia rela
menerima paku-paku itu seperti anak raja
menerima tongkat kerajaan, dan Dia ingin
ditinggalkan.

Dalam hatiku tidak merasakan kasihan sebab
aku sangat keheranan. Kini Orang yang kutanggung
salib-Nya itu telah menjadi salibku. Andaikan orang
berkata lagi kepadaku, “Pikullah salib Orang ini”, aku
pasti memikulnya sampai ke pintu kubur. Namun aku
akan meminta-Nya meletakkan tangan-Nya
di atas pundakku.

Kejadian ini telah terjadi bertahun-tahun yang lam-
pau. Namun sampai saat ini aku tetap mengenang-
kan Orang kesayangan itu setiap kali aku menyusu-
ri alur bajakdi kebun dan di saat aku terkantuk
sebelum tidur. Dan kurasakan tangan-Nya yang bersayap
itu di sini, di pundakku sebelah kiri. …

 

————————

Sumber Tulisan dari Buku Yesus Sang Anak Manusia, Khalil Gibran,  Bentang, 2002

ShareTweetSend
Next Post
Paskah Pop 75

Paskah Pop 75

Comments 1

  1. Matias says:
    11 bulan ago

    Puisi yang keren

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Otonomi Semantik dan Intervensi Pengarang

Otonomi Semantik dan Intervensi Pengarang

2 bulan ago
Membentuk Pribadi yang Tangguh, Julie Sutrisno Laiskodat Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Kecamatan Paga Kabupaten Sikka

Membentuk Pribadi yang Tangguh, Julie Sutrisno Laiskodat Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Kecamatan Paga Kabupaten Sikka

5 hari ago

Popular News

  • “Leva”, “Knato” dan Harapan akan Belas Kasih Allah

    “Leva”, “Knato” dan Harapan akan Belas Kasih Allah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Beranda Negeri

Anda bisa berlangganan Artikel Kami di sini.
SUBSCRIBE

Category

  • BERITA
  • BIOGRAFI
  • BUMI MANUSIA
  • Featured
  • JADWAL
  • JELAJAH
  • KOLOM KHUSUS
  • LENSA
  • OPINI
  • PAPALELE ONLINE
  • PUISI
  • PUSTAKA
  • SASTRA
  • TEROPONG
  • UMUM

Site Links

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

About Us

Beranda sebagai suatu tempat para penghuni rumah untuk duduk melepas lelah, bercerita dengan anggota keluarga ataupun tamu dan saudara. Karena itu pula media Baranda Negeri merupakan tempat bercerita kita dan siapa saja yang berkesempatan berkunjung ke website ini.

  • Redaksi & Kontak
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy

© 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL

© 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In