Oleh J. Sumardianta*
“Bukalah mata tuan dan lihatlah. Di tempat petani meluku tanah yang keras. Di tempat pembuat jalan meratakan batu. Di situlah Tuhan. Bersama mereka Tuhan berpanas dan berhujan. Turunlah ke tanah berdebu itu, seperti Dia. Bangkitlah dari samadi....
Oleh Charles Beraf
Sastra adalah representasi. Sastra tidak pernah lahir dari dan demi kekosongan. Kalau seni pada umumnya, sebagaimana dialami oleh filosof Nietzsche, adalah monumen kemenangan dari pergulatan menjawabi hidup, maka bisa pula dikatakan bahwa hidup itu sendiri sebenarnya adalah...
Oleh Goenawan Mohamad, Sastrawan, Kurator Komunitas Salihara dan Pendiri Majalah Tempo
UMBERTO ECO meninggal 19 Februari 2016 yang lalu – tapi saya tak yakin ia pergi selama-lamanya. Namanya tak mudah terhapus dari ingatan. Ia hadir di mana saja orang berbicara tentang...
ANGGOTA Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia H. Sulaeman L Hamzah tampil sebagai pembicara dalam diskusi buku berjudul Lembata dalam Pergumulan Sejarah dan Perjuangan Otonominya karya sejarahwan Jakarta Thomas B Ataladjar di Hotel Marcopollo, Jakarta, Minggu (16/1). Demikian keterangan tertulis...
Oleh Paulo Coelho
T u h a n, bukalah mata kami
supaya kami melihat bahwa tak ada
apa pun yang terjadi
secara kebetulan dalam hidup ini
Oleh Anthony de Mello
Para murid merasa kurang enak karena Sang Guru tampaknya tidak terlalu peduli apakah orang percaya pada Allah yang personal atau tidak.
Suatu Ketika Sang Guru membacakan sebuah kutipan yang di kemudian hari menjadi favoritnya. Kutipan itu berasal...
Oleh Paulo Coelho
Saat kedua kaki kita sudah lelah, berjalanlah dengan h a t i kita, tetapi janganlah berhenti
Oleh Paulo Coelho
Pada acara World Economic Forum di Davos, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Shimon Peres, menceritakan kisah berikut
Seorang Rabi mengumpulkan murid-muridnya dan bertanya kepada mereka:
“Bagaimana kita tahu, kapan persisnya malam hari berakhir, dan terang di mulai?”
“Kalau sudah cukup terang...
Khudori Husnan, Esais dan Pecinta Buku
SEJARAH merupakan medium pembentuk identitas. Pada saat bersamaan, sejarah mendasarkan diri pada kiprah orang per orang sebagai mahluk yang hidup dalam sejarah. Oleh karena itu, penulisan sejarah intelektual di Indonesia dapat diartikan sebagai penulisan...