Catatan Ansel Deri
AHAD 15 Oktober 2017 malam, saya bertemu langsung dan bersalaman dengan Romo Diosesan Siprianus Hormat Pr di Tebet, Jakarta Selatan. Ini perjumpaan kedua, setelah sebelumnya bertemu dengan Romo Hormat di Lantai 22 Gedung Nusantara 1, Kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta.
Ketika itu Romo datang bersama sejumlah aktivis NGO menyampaikan sejumlah kasus kekerasan (human trafficking) yang dialami buruh migran Indonesia di luar negeri, termasuk buruh migran asal Nusa Tenggara Timur di tanah Jiran, Malaysia.
Perjumpaan dengan Romo Hormat (saya menyapa demikian) di Tebet berlangsung di kediaman Brigjen Pol Purn Drs Anton Enga Tifaona, sesepuh NTT asal Lembata kelahiran Desa Imulolong, Kecamatan Wulandoni.
Kehadiran Romo Hormat untuk menghormati jenazah alm. Anton Tifaona yang berpulang Minggu (15/10 2017) dini hari di Rumah Sakit St Carolus, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat. Tifaona adalah jenderal polisi yang pernah didapuk jadi Kapolda Maluku, Kapolda Sulawesi Utara, hingga menjadi Wakapolda Jawa Barat saat rezim Soeharto berkuasa.
Selain Romo Hormat yang hadir saat itu di kediaman priadi alm Tifaona, ada juga Jenderal Pol Pur Sudarto, anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan sahabat alm Tifaona. Berikut Komjen Pol Pur Gories Mere, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional & anak buah alm Tifaona saat menjabat Kapolwil Timor Timur (kini Republik Demokratik Timor Leste) dan sejumlah anggota DPR dan DPD RI terutama dari NTT.
Saya tak mengenal dekat Romo Hormat dan aktivitas beliau di Konfrenesi Waligereja Indoensia (KWI). Namun, namanya mulai familiar di telinga setelah dua kali bertemu langsung dengan Romo Hormat, imam Projo Keuskupan Ruteng.
Pertemuan itu juga masih terkait dengan persoalan buruh migran (Tentu masih banyak lagi keterlibatan beliau dalam kapasitas sebagai orang penting di KWI dan juga sebagai imam). Di mata saya, ia seorang imam bersahaja. Ia juga komunikatif.
Nama Romo Diosesan Siprianus Hormat kian terkenal setelah heboh sejumlah imam dan umat di Keuskupan Ruteng yang melancarkan protes terhadap gembalanya. Uskup Ruteng Dr Hubertus Leteng Pr kala itu didesak meletakkan jabatan menyusul sejumlah kasus yang terjadi di tubuh keuskupan paling barat Pulau Flores.
Nama Romo Hormat juga tak pernah terbayang dalam benak saya akan ditunjuk Takhta Suci Vatikan memimpin Keuskupan Ruteng yang dipimpin sementara Mgr Dr Silvester Tung Kiem SanPr, Uskup Keuskupan Denpasar, setelah kursi Keuskupan Ruteng lowong dari uskup sebelumnya.
Malam ini, Rabu, 13 November 2019, umat Keuskupan Ruteng memiliki uskup baru, Mgr Siprianus Hormat Pr. Sukacita tentu mengisi hati dan rasa bahagia umat Keuskupan Ruteng. Penantian panjang umat dan keuskupan memiliki gembala baru, terwujud. Berbagai program kerja keuskupan memajukan keuskupan akan dikerjakan umat bersama Uskup Hormat, gembala baru.
Siapa sosok Uskup Siprianus Hormat Pr, yang baru ditunjuk sebagai Uskup Ruteng pada Rabu, 13 November 2019? Situs berita floresa.co edisi Rabu (13/11 2019) menulis, Uskup Hormat lahir di Cibal, Manggarai, 16 Juli 1966.
Ia menempu pendidikan sekolah dasar di SDK Ri’I tahun 1974-1980, lalu SMP dan SMA di Seminari Pius XII Kisol tahun 1980-1986. Ia kemudian melamar menjadi imam projo Keuskupan Ruteng. Romo Hormat melewati studi di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero pada 1987-1991, lalu studi teologi di kampus yang sama pada 1993-1995.
Romo Sipri menempuh studi lanjurt di Universitas Lateran, Italia (Licenciat) pada 1999-2001 dan Kursus Formasi di Gregoriana (2001-2002). Ia ditahbiskan menjadi imam tahun 1995, lalu ditugaskan sebagai Ketua Komisi Kepemudahaan Keuskupan Ruteng dan menjadi pastor kapelan di Paroki Cewonikit, Ruteng hingga 1996.
Tahun 1996-1997 ia menjadi pastor pendamping para frater yang menjalani Tahun Orientasi Rohani (TOR) di Lela, Maumere, Flores. Tahun 1998 menjadia pastor rekan Paroki St Paskalis, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Tahun 2002-2012 menjadi staf pembina Seminari Tinggi St Petrus Ritapiret.
Pada saat bersamaan tahun 2003-2012 juga menjadi staf pengajar STFK Ledalero. Ia juga menjadi dosen tamu di STKIP St Paulus Rutengf (Sekarang Unika St Paulus) pada 2007-2011.
Sejak 2012 Romo Sipri hijrah ke Jakarta menjadi Sekretaris Komisi Seminari KWI dan Sekretaris Harian BKBLII KWI. Ia juga menjadi ketua UNIO Indonesia sejak 2014. Pada November 2016, ia terpilih menjadi Sekretaris Eksekutif KWI pada sidang tahunan KWI, menggantikan RD Edy Purwanto.
Selamat mengemban tugas sebagai Uskup Keuskupan Ruteng, Bapa Uskup Siprianus Hormat Pr. Terima kasih Mgr Dr Hubertus Leteng Pr dan Mgr Dr Silvester Tung Kiem San Pr atas tugas mulianya menggembalakan umat di Keuskupan Ruteng selama ini. Semoga umat keuskupan Ruteng kian maju dan nama Tuhan senantiasa dimuliakan.(*)