Jakarta berandanegeri.com – Genta Patriot Muda Nusa Tenggara Timur (Garda NTT), Kamis, (22/4 2021) mengirim 10 bon bantuan untuk korban bencana badai Seroja dan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur awal April lalu. Bantuan tersebut dikirim melalui Pelabuhan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta.
“Pekan lalu kami berjibaku dengan proses pengiriman bantuan bencana badai Seroja yang sedikit terhambat. Namun upaya Garda NTT berhasil meminta bantuan dan dukungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setelah bersurat resmi ke kantor BNPB pusat,” ujar Ketua Garda NTT Wilfridus Yons Ebit dan Sekjen Marlin Bato dalam keterangan tertulis yang diterima berandanegeri.com Kamis (22/4).
Menurut Yons, upaya meminta bantuan dan dukungan BNPB yang dipimpin Letjen TNI Doni Monardo itu semata agar dapat mempercepat proses pendistribusian sehingga bantuan tersebut langsung ke tangan masyarakat yang terdampak dari bencana. Bantuan barang sebanyak sepuluh ton tersebut bermacam-macam jenis. Misalnya pakaian, minyak goreng, air minum kemasan, obat-obatan, sabun mandi, sampoo, susubayi, susu dancow, pembalut wanita, indomie, beras, selimut, pampers bayi, kue kering, masker hingga jilbab dan sajadah bagi keluarga muslim terutama di wilayah Adonara dan Lembata.
“Bantuan tersebut agar para pengungsi bisa menjalankan puasa dan Idul Fitri di tengah pengungsian dengan penuh hikmat. Bantuan ini akan didistribusikan ke lima kabupaten di antaranya Flores Timur, Lembata, Sabu Raijua, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, dan Malaka. Masing-masing kabupaten akan menerima bantuan sebanyak kurang lebih dua ton,” jelas Yons.
Sementara untuk Kabupaten Sumba Timur dan Rote Ndao yang juga terdampak bencana Garda NTT tidak bisa distribusikan bantuan sebab tidak ada tim relawan yang bisa menjangkau wilayah itu. Dengan demikian Garda NTT fokus di lima wilayah di atas yang memang sudah ada tim lapangan. “Tim relawan kami bekerjasama dengan relawan-relawan yang selama ini bergerak di lokasi-lokasi bencana. Masyarakat yang terdampak yang belum mendapat bantuan bisa menghubungi masing-masing koordinator Garda NTT di daerah.
Menurut Yons untuk wilayah Lembata Garda NTT bantuan dikoordinasi Choky Askaratulela (081225211916) di Jl Wonga Toa Utara Barat, perempatan) Madrasah Aliah Darusalam. Rt 034. Rw. 12, Kelurahan Selandoro Kecamatan Nubatukan, Lembata. Sementara wilayah Flores Timur di bawah koordinasi Valentinus Igo Wutun (081289105757) beralamat di Rt 01/ Rw 01 Desa Oyangbarang, Kecamatan Wotan Ulumado, Adonara Barat.
Sementara itu di wilayah Sabu Raijua bantuan bagi para korban ditangani Echong Parera (082339692211) dengan alamat Jl El Tari-Diagama, Dusun 2, Desa Roboaba, Kecamatan Sabu Barat, Sabu Raijua. Begitu pula untuk Kabupaten Kupang dan Kabupaten Malaka melalui Beka (081388327246) dengan alamat Jl Sonbai Samping Kuburan Umum Oepura, Kelurahan Naikolan, Kecamatan Maulafa, Kupang.
Menurut Yons, kendati penerimaan penyaluran bantuan bencana di Posko Induk Garda NTT di Kampus Saint Mary’s ditutup secara resmi pada 20 April 2021, namun panitia tetap bekerja mengkoordinasikan dengan posko di daerah untuk memastikan agar proses pendistribusian berjalan lancar sehingga masyarakat yang terdampak betul-betul merasakan kehadiran para donator melalui Garda NTT.
“Kami hanya sebagai perpanjangan tangan orang-orang baik di Jakarta, Palembang, Malang, Yogyakarta hingga Tangerang dan Bogor. Para dermawan ini telah menyalurkan bantuan ke Posko Garda NTT. Sebab itu kami ingin memastikan ketulusan dan kebaikan hati para donator ini menjadi secerca harapan sekaligus memberi makna hidup bagi mereka yang terdampak. Melalui ini, kami tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih yang sangat dalam kepada mereka yang telah menyumbang atas nama kemanusiaan,” ujar Marlin Bato.
Marlin menambahkan, pihak Garda NTT juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Doni Monardo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan jajarannya serta Komandan Lanud Halim Perdanakusuma dan jajarannya yang telah memfasilitasi bantuan ini ke sejumlah lokasi bencana di Nusa Tenggara Timur. (Paskalis Bataona)