Oleh Anthony de Mello
Para murid merasa kurang enak karena Sang Guru tampaknya tidak terlalu peduli apakah orang percaya pada Allah yang personal atau tidak.
Suatu Ketika Sang Guru membacakan sebuah kutipan yang di kemudian hari menjadi favoritnya. Kutipan itu berasal dari buku harian Dag Hammarskjold, mantan Sekretaris Jenderal PBB.
“Allah tidak mati ketika kita tidak lagi percaya pada keilahian yang personal, tetapi kita tidak lagi diterangi oleh sesuatu yang gaib, yang senantiasa memancar, yang senantiasa baru, yang sumbernya di luar jangkuan akal budi.”
———————————— Sumber: buku Berbasa-basi Sejenak 2, Anthony de Mello – Kanisius 1997