Oleh Elis Handoko
” Siapakah saya ini Sehingga Saya harus menghakiminya ? “ ( Paus Fransiskus )
Jika seseorang itu adalah homoseksual, sedang mencari Tuhan, dan mempunyai kehendak baik, siapakah saya ini sehingga saya harus menghakiminya?” kata Bergoglio (Paus Fransisikus) dalam suatu penerbangan dari Rio de Janiero, Brasil, ke Italia.
Orang-orang itu lemah dan rapuh. Saat mereka datang kepada kita, berarti dalam diri mereka ada suatu kerinduan untuk bisa menemukan jalan yang benar. Di sinilah kita dipanggil untuk menjadi teman yang baik bagi mereka, teman yang mau mendengarkan, dan menghargai mereka. bergaul dekat dengan orang-orang yang secara sosial dikucilkan sudah menjadi kebiasaan Bergoglio sejak lama. Ketika menjadi Uskup Agung Buenos Aires, Argentina, ia sering menerima surat dari orang-orang homoseksual yang terbebani secara sosial. Sering kali sikap mayoritas masyarakat membuat kaum homoseksual yang sudah terluka secara sosial semakin berbeban berat. Kita mengucilkan mereka dari konteks kebersamaan hidup, dari masyarakat kita.
Orang-orang lebih tergoda berbicara mengenai moral seksual dan segala yang terkait dengan hukum tentang seks. Kita kerap lebih siap mengutuk daripada menerima. Kita kerap cepat menilai, tetapi tidak membungkuk untuk memahami derita umat manusia.
Menurut Bergoglio, orang terbiasa menghakimi orang karena ia merasa sudah paling benar, tidak merasa membutuhkan rangkulan dan pengampunan dari sesama.
——————————————-
Sumber Tulisan dari Buku 99 Cara Belajar Hidup Ala Pope Francis, Grasindo 2016