Oleh Karolus Tiko
DESA Wailolong, sebuah desa di utara Lembata, yang terletak di jalur utama Lewoleba – Kedang (Kecamatan Omesuri dan Buyasuri). Menurut pengakuan Rahman Rasyid Paokuma, warga desa Wailolong, banjir dari arah hulu sungai menyapu sebagian besar desa pada Minggu, (4/4/2021) dinihari. Warga sudah mengungsi ke tempat aman 1 jam sebelum banjir datang. Meskipun tidak ada korban jiwa manusia, tetapi banjir menghancurkan desa, menghanyutkan ternak, pangan yang baru selesai dipanen, dan kebun/lahan pertanian.
Satu Minggu setelah kejadian, bantuan ke Wailolong masih sangat minim. Keadaan Wailolong juga luput dari hiruk-pikuk pemberitaan media lokal maupun nasional.
Desa Wailolong yang selama ini di pandang paling manis dan indah ketika mmemasuki wilayah Kedang, di mana ada hiasan tumbuhan kelapa dan pisang yang berjejer di pinggir jalan. Tapi sekarang semuanya sudah berubah menjadi gelap, kotor dan kumuh Karena banjir.
Wailolong yang merupakan sumber air minum, sekarang sumber air minumnya di penuhi lumpur.
Foto-foto dan Narasi oleh Karolus Tiko, Warga Desa Wailolong, Kabupaten Lembata.
Bila Bapak/Ibu/Saudara/Saudari tergerak hatinya untuk membantu saudara-saudari kita yang terkena bencana banjir di Wailolong bisa menghubungi : JPIC OFM