Maumere Berandanegeri.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakuktas Hukum UNIPA Indonesia memperingati hari Lahir Pancasila dengan Pemutaran Film “Bung Karno di Ende”. Tema yang diusung “Pancasila dalam Tindakan Bersatu untuk Indonesia Tangguh”.
Kegiatan diawali dengan apel peringatan Hari Lahir Pancasila yang dipimpin oleh Camat Kewapante Alfons Naga, Kapolsek Kewapante ,IPTU Yance Yauri Kadiaman, dan Ketua Prodi Fakuktas Hukum Unipa Indonesia, Marcel Parera yang berlangsung di halaman Kantor Camat Kewapante, Selasa, 1 Juni 2021.
Camat Kewapante, Alfons Naga pada kesempatan itu mengapresiasi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum UNIPA Indonesia yang telah mensukseskan kegiatan peringatan Hari Lahir Pancasila.
“Terimakasih adi-adik BEM Fakultas Hukum UNIPA Indonesia Maumere sudah menyukseskan kegiatan ini. Saya yakin kegiatan khusus ini hanya berlangsung dikecamatan Kewapante,” ucap Alfons Naga
Camat Kewapnte menegaskan sebagai generasi penerus bangsa tetap menjunjung tinggi Pancasila dengan 5 sila.
Kepala Kepolisian Sektor Kewapante, IPTU Yance Yauri Kadiaman S.H menilai acara yang digelar BEM Fakultas Hukum UNIPA Maumere adalah acara identitas.
“Ade-ade telah menunjukan identitas mahasiswa yang ada di Pulau Flores yang mana Pulau Flores mempunyai histori pada hari ini dikenang dengan hari lahir Pancasila, “ujar Kapolsek Kewapnte.
Selain itu Kapolsek Kewapnte, IPTU Yance Y.Kadiaman juga menilai kegiatan yang dilakukan BEM bernilai tinggi. Apabila mempunyai kepribadian pasti akan mempunyai dedikasi integritas. Sebagai mantan Fakultas Hukum, Kapolsek Kewapante mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Saya yakin nilai-nilai ini apabila terus dipupuk akan bernilai tinggi. Dan percaya sesuatu yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan kebaikan, “ujarnya.
Ketua Prodi Fakultas Hukum UNIPA Indonesia, Marcel Parera S.H.M.H berpesan kepada semua mahasiswa yang hadir untuk tetap berdiri tegar dan jangan patah semangat. Harus tetap berkreasi, berinovasi dan hari ini telah membuktikan inti dari nilai Pancasila adalah gotong royong.
Dirinya juga merasa bangga terhadap BEM Fakultas Hukum UNIPA Maumere karena kegiatan berjalan dengan baik dan lancar dan berharap tetap berpegang teguh pada aturan.
Ketua BEM Fakultas Hukum UNIPA Indonesia, Marianus Duka Mali mengatakan pihaknya menggelar kegiatan nonton bareng (nobar) film perjuangan “Bung Karno ketika berada di Kabupaten Ende”, untuk memperingati Hari Lahirnya Pancasila.Karena Ende menjadi kisah sejarah.
Kegiatan ini diselenggarakan di Kecamatan Kewapante, bersama masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat pada umumnya yang berkaitan dengan nilai luhur Pancasila.
Banyak masyarakat dan generasi muda saat ini belum memahami secara jelas tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri dan bagaimana penerapannya di masyarakat, sehingga sering terjadi percecokan Suku, Agama, Ras, Antar golongan (SARA),” jelasnya.
Dengan kegiatan yang dilakukan ini dia berharap agar jiwa nasionalisme dalam diri masyarakat akan terus bertumbuh.
Dosen Fakultas Hukum UNIPA Indonesia, Gregorius Cristison Bertolomeus, SH.MH., mengatakan dengan adanya kegiatan Ini mahasiswa Hukum Unipa Indonesia dapat menciptakan kerukunan dan perdamaian dalam hidup berrsama masyarakat dimana saja mereka berada.
“Artinya Hukum dijadikan sarana untuk membuat lingkungan masyarakat sekitar kita lebih damai dan rukun. Disini juga hukum bertujuan untuk mencapai keadilan, “tegasnya.
Remi Nong mewakili mahasiswa Fakultas Hukum menyebutkan dengan pemutaran film dimana Bung Karno diasingkan di Ende untuk mengingatkan masyarakat dan anak-anak muda agar mengetahui bahwa proses pengasingan Bung Karno di Ende menghasilkan sejarah yakni Pancasila.
“Kami berharap kegiatan tidak sampai disini tapi kami tetap mengharapkan dukungan baik dari masyarakat maupun pemerintah untuk membangun kabupaten Sikka.
Hal senada juga disampaikan oleh Nurul Arifin alumni Fakultas Hukum UNIPA Indonesia dengan pemutaran film ini untuk mengingatkan masyarakat tentang sejarah lahirnya Pancasila.
Semoga kegiatan yang sudah dilaksanakan BEM FH UNIPA Indonesia tidak sampai disini tetapi melalui sosialisasi maupun mediasi sehingga masyarakat tahu tentang hukum. (Athick)