• Redaksi & Kontak
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
Minggu, Mei 25, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Beranda Negeri
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
No Result
View All Result
Beranda Negeri
No Result
View All Result
Home SASTRA

Sajak-sajak M. Aan Mansyur : – Pukul 4 Pagi – Puisi tidak Menyelamatkan Apa pun

by Redaksi
Februari 21, 2023
in SASTRA
0
Sajak-sajak M. Aan Mansyur :  – Pukul 4 Pagi  – Puisi tidak Menyelamatkan Apa pun
0
SHARES
2.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

 

Pukul 4 Pagi

 

Tidak ada yang bisa diajak berbincang.
Dari jendela kau lihat
bintang-bintang sudah lama tanggal.
Lampu-lampu kota
bagai kalimat selamat tinggal.
Kau rasakan seseorang di kejauhan
menggeliat dalam dirimu.
Kau berdoa: semoga kesedihan
memperlakukan matanya dengan baik.

Kadang-kadang, kau pikir,
lebih mudah mencintai semua orang
daripada melupakan satu orang.
Jika ada seseorang
yang terlanjur menyentuh inti jantungmu,
mereka yang datang kemudian
hanya akan menemukan kemungkinan-kemungkinan.

Dirimu tidak pernah utuh.
Sementara kesunyian
adalah buah yang menolak dikupas.
Jika kau coba melepas kulitnya,
hanya akan kau temukan
kesunyian yang lebih besar.

Pukul 4 pagi. Kau butuh kopi segelas lagi.

*************************************

 

Puisi tidak Menyelamatkan Apa pun

 

Puisi tidak menyelamatkan apa pun, namun memberi
keberanian membuka jendela dan pintu pada pagi hari.
Menyeret kakiku menghadapi dunia yang meleleh
di jalan – jalan kota yang tidak berhenti berasap.

Puisi tidak menyelamatkan apa pun, namun dari matanya
kulihat seekor anjing berjalan menuntun seorang pria tua
buta ditaman. Dari hidungnya kuhirup ladang – ladang jauh
yang tumpah sebagai parfum mahal dipakaian orang asing.
Dari telinganya kusimak musik dari getar senar gitar para
imigran bernasib gelap.

Puisi tidak menyelamatkan apa pun, namun jari – jarinya
menyisir rambutku yang dikacaukan cuaca. Sepasang
lengannya memeluk kegelisahanku. Tubuh ayahku
kumakamkan di punggungnya yang bersayap. Tanah
kelahiranku memanggil – manggil di suaranya
yang sayup.

Dan di lembab bibirnya kukecap senyummu
berulang kali setiap redup dan berharap

*************************************

 

*Sumber: Buku Puisi Tidak Ada New York Hari Ini, M. Aan Mansyur, 2016, Gramedia

*M Aan Mansyur, Lahir di Bone, Sulawesi Selatan. Bekerja di Komunitas Ininnawa dan Pustakawan di Katakerja, Makasar.

ShareTweetSend
Next Post
Sajak – sajak Sapardi Djoko Damono:  – Berjalan ke Barat Waktu Pagi Hari – Mata Pisau – Ketika Berhenti di Sini

Sajak - sajak Sapardi Djoko Damono: - Berjalan ke Barat Waktu Pagi Hari - Mata Pisau - Ketika Berhenti di Sini

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

77 Pelajar SMAK Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere Terpapar Covid-19 – KBM dihentikan Sementara

4 tahun ago
Orang Nagi Larantuka, “Dari Masyarakat Benteng ke Masyarakat Terbuka”

Orang Nagi Larantuka, “Dari Masyarakat Benteng ke Masyarakat Terbuka”

5 tahun ago

Popular News

  • “Leva”, “Knato” dan Harapan akan Belas Kasih Allah

    “Leva”, “Knato” dan Harapan akan Belas Kasih Allah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Beranda Negeri

Anda bisa berlangganan Artikel Kami di sini.
SUBSCRIBE

Category

  • BERITA
  • BIOGRAFI
  • BUMI MANUSIA
  • Featured
  • JADWAL
  • JELAJAH
  • KOLOM KHUSUS
  • LENSA
  • OPINI
  • PAPALELE ONLINE
  • PUISI
  • PUSTAKA
  • SASTRA
  • TEROPONG
  • UMUM

Site Links

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

About Us

Beranda sebagai suatu tempat para penghuni rumah untuk duduk melepas lelah, bercerita dengan anggota keluarga ataupun tamu dan saudara. Karena itu pula media Baranda Negeri merupakan tempat bercerita kita dan siapa saja yang berkesempatan berkunjung ke website ini.

  • Redaksi & Kontak
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy

© 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL

© 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In