
Berjalan ke Barat Waktu Pagi Hari
waktu aku berjalan ke barat di waktu pagi matahari mengikutiku
di belakang
aku berjalan mengikuti bayang-bayangku sendiri yang memanjang
di depan
aku dan matahari tidak bertengkar tentang siapa di antara kami
yang telah menciptakan bayang-bayang
aku dan bayang-bayang tidak bertengkar tentang siapa di antara
kami yang harus berjalan di depan
Mata Pisau
mata pisau itu tak berkejap menatapmu:
kau yang baru saja mengasahnya
berfikir: ia tajam untuk mengiris apel
yang tersedia di atas meja
sehabis makan malam;
ia berkilat ketika terbayang olehnya urat lehermu.
Ketika Berhenti di Sini
ketika berhenti di sini ia mengerti
ada yang telah musnah. Beberapa patah kata
yang segera dijemput angin
begitu diucapkan, dan tak sampai ke siapa pun
—————————————————————————————
*Tentang Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono lahir di Solo, 20 Maret 1940. buku puisinya antara lain Duka-Mu Abadi (1969), Perahu Kertas, Hujan Bulan Juni, Ayat-ayat Api, Arloji, Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro? (2002) dan Kolam (2009).
*Sumber Puisi: Mata Pisau, Sapardi Djoko Damono, Balai Pustaka, 1993