• Redaksi & Kontak
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
Kamis, November 13, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Beranda Negeri
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
No Result
View All Result
Beranda Negeri
No Result
View All Result
Home OPINI

Mengenang Hari Pahlawan, sebagai  Momentum untuk Pengabdian kepada Bangsa dan Negara

by Redaksi
November 4, 2025
in OPINI
0
Semesta Antara Hukum Alam dan Kuasa Tuhan
0
SHARES
11
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

 

Oleh  Agus Widjajanto

 

Hari Pahlawan adalah momentum penting untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Pada setiap tanggal 10 Nopember selalu diperingati Hari Pahlawan, sebagai peringatan atas peristiwa Pertempuran besar di kota Surabaya dimana para pejuang bertempur melawan tentara Inggris yang dibonceng oleh NiCA ( tentara pendudukan belanda ) yang akan kembali menguasai ibu pertiwi. Peringatan tersebut mengingatkan peristiwa besar kepada kita bersama para generasi muda dan generasi penerus akan besarnya pengorbanan para suhada pahlawan bangsa yang gugur dalan peristiwa 10 nopember 1945 , di kota Surabaya.

Pertempuran 10 November di Surabaya merupakan salah satu momen paling heroik dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Berikut adalah ringkasan sejarah pertempuran tersebut:

 

Latar Belakang

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, rakyat Indonesia mulai membangun kedaulatan dan menolak segala bentuk penjajahan. Namun, kedatangan pasukan Sekutu di Surabaya pada akhir Oktober 1945, yang membawa tentara Belanda dari Netherlands Indies Civil Administration (NICA), menimbulkan ketegangan.

 

Pemicu Pertempuran

Pertempuran ini dipicu oleh kematian Brigadir Jenderal Mallaby, komandan pasukan Inggris di Surabaya, pada 30 Oktober 1945. Kematian Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Robert Mansergh, untuk mengeluarkan ultimatum 10 November 1945.

 

Ultimatum dan Pertempuran

Ultimatum tersebut berisi perintah kepada rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata dan tunduk pada Sekutu. Namun, ultimatum ini ditolak oleh pihak Indonesia, sehingga pada 10 November 1945, meletuslah pertempuran dahsyat antara pasukan Inggris dan para pemuda Surabaya yang dikenal sebagai “Arek-Arek Suroboyo”.

 

Dampak Pertempuran

Pertempuran ini berlangsung selama tiga minggu dan menimbulkan banyak korban jiwa di kedua belah pihak. Jumlah korban tewas diperkirakan sekitar 20.000 rakyat Surabaya, sedangkan pasukan Inggris kehilangan sekitar 1.500 tentara. Pertempuran ini juga mengakibatkan kota Surabaya rusak parah.

 

Penghormatan

Pertempuran 10 November di Surabaya diperingati setiap tahun sebagai Hari Pahlawan di Indonesia. Peringatan ini bertujuan untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Sebagai momentum peringatan atas jasa para pahlawan kusuma bangsa, maka kita sebagai generasi penerus untuk mengisi kemerdekaan ini, yang tidak lagi bertempur secara fisik mengangkat senjata melawan imperalisme, akan tetapi harus mengisi kemerdekaan ini ubtuk melawan ketidak adilan dan melawan kemiskinan yang dihadapi oleh sebagian besar masyatakat kita saat ini.

Hukum masih terjadi ketimpangan dimana kadang kerap terjadi tumpul diatas dan tajam dibawah, hal ini perlu kesadaran bersama atas penegakan hukum di negeri ini bahwa hukum harus jadi panglima, hukum harus jadi pijakan  bersama untuk mencapai keadilan dan kepastian hukum itu sendiri yang merupakan mahkota tujuan dari penegakan hukum dari negara yang berdasarkan hukum.

Demikian juga dalam bidang ekonomi, harus bisa diberdayakan pemerataan yang berkeadilan sosial, dimana setiap warga negara dijamin oleh negara atas kehidupan yang layak, dalam arti negaralah sebenarnya yang punya kewajiban dalam memenuhi kebutuhan dan pekerjaan terhadap setiap warga negara, karena pejabat negara dari level paling tinggi yakni presiden , kebawah hingga menteri, pejabat eselon satu, gubernur, bupati, walikota, hingga camat dan lurah sejatinya adalah pegawai rakyat yang harus melayani rakyat sebagai pelayan rakyat,  bukan yang dilayani oleh rakyat layaknya ndoro ( Bos Besar ) bagi rakyat.

Hal ini harus menjadi kesadaran bersama sebagai momentum peringatan hari pahlawan agar bisa meneladani jiwa-jiwa pahlawan yang rela berkorban demi bangsa dan negara ini.

Ada beberapa cara untuk mengisi semangat Hari Pahlawan:

– Mengenal Sejarah agar mencapai kedaulatan bangsa: Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan bangsa dan memahami nilai-nilai yang mereka perjuangkan, dengan belajar sejarah bangsa maka cinta tanah air akan tumbuh, sesuai ajaran Bung Karno,  dimana setiap anak bangsa untuk mendorong dan berpartisipasi Merdeka dan berdaulat dalam bidang ekonomi, berdaulat dalam bidang politik dan berdaulat dalam bidang budaya yang berorientasi ke Indonesiaan.

Dalam konteks modern, mengisi semangat Hari Pahlawan dapat dilakukan dengan:

– Menggunakan Teknologi: Menggunakan teknologi untuk kemajuan bangsa agar bangsa ini bisa mandiri dalam tehnologi serta  mempromosikan kesadaran sejarah dan nilai-nilai kepahlawanan.

– Mengembangkan Komunitas: Mengembangkan komunitas yang peduli terhadap sejarah dan nilai-nilai kepahlawanan, dengan menciptakan kegiatan yang lebih berorientasi untuk kepentingan umum .

– Mengadakan Kegiatan Sosial: Mengadakan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat dan mengembangkan jiwa kepahlawanan.

Dengan mengisi semangat Hari Pahlawan, kita dapat:

– Menghormati Jasa Pahlawan: Menghormati jasa para pahlawan bangsa yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.mengenang jasa jasa beliau dan meneladani nya dalam kehidupan sehari hari .

– Membangun Karakter Bangsa: Membangun karakter bangsa yang kuat dan peduli terhadap kepentingan bersama demi bangsa dan negara yang bercirikan ke Indonesiaan dengan adat dan budaya sendiri.

– Mengembangkan Jiwa Nasionalisme: Mengembangkan jiwa nasionalisme dan cinta tanah air dalam diri sendiri dan generasi muda Dengan berbagai kegiatan positif untuk bisa berguna bagi orang lain , bahwa kita hidup disebuh negara yag harus kita jaga bersama, dengan cinta tanah air, cinta budaya sendiri.

Dengan pengembangan diri pada setiap insan warga negara maka rasa kebersamaan dan toleransi antar umat beragama, serta jiwa sosial kegotong royongan antar sesama , yang kaya membantu yang kurang kaya, yang lagi sulit bisa memahami kondisi yang lebih mapan, untuk menciptakan sebuah kondisi masyarakat yang madani yang berciri  ke indonesiaan menuju masyarakat adil dan berkemakmuran bersama.

Jadilah pionir penggerak perubahan bangsa , kikis habis budaya politik kotor dan budaya korupsi yang sudah secara masif terjadi di negeri ini, dan kejahatan narkoba yang merupakan bahaya laten yang bisa menghancurkan mental dari genetasi muda bangsa, sebagai alat untuk kehancuran bangsa dari dalam, mari tumbuhkan jiwa kepahlawanan dalam mengisi kemerdekaan ini dalam kontek terkini.

 

———————–

 

Penulis, Pemerhati Sosial Budaya dan Sejarah Bangsanya

ShareTweetSend
Next Post
Kompas Moral di Pusaran Geothermal Flobamora

Mindful Scrolling: Detox Digital dalam Bingkai Slow Living

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Musisi Diminta Pahami HKI Demi Eksosistem Ekonomi Kreatif yang Baik

Musisi Diminta Pahami HKI Demi Eksosistem Ekonomi Kreatif yang Baik

5 tahun ago
Jalan Memperpanjang Ingatan

Jalan Memperpanjang Ingatan

5 bulan ago

Popular News

    Newsletter

    Beranda Negeri

    Anda bisa berlangganan Artikel Kami di sini.
    SUBSCRIBE

    Category

    • BERITA
    • BIOGRAFI
    • BUMI MANUSIA
    • Featured
    • JADWAL
    • JELAJAH
    • KOLOM KHUSUS
    • LENSA
    • OPINI
    • PAPALELE ONLINE
    • PUISI
    • PUSTAKA
    • SASTRA
    • TEROPONG
    • UMUM

    Site Links

    • Masuk
    • Feed entri
    • Feed komentar
    • WordPress.org

    About Us

    Beranda sebagai suatu tempat para penghuni rumah untuk duduk melepas lelah, bercerita dengan anggota keluarga ataupun tamu dan saudara. Karena itu pula media Baranda Negeri merupakan tempat bercerita kita dan siapa saja yang berkesempatan berkunjung ke website ini.

    • Redaksi & Kontak
    • Tentang Kami
    • Privacy Policy

    © 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

    No Result
    View All Result
    • HOME
    • BERITA
    • JELAJAH
    • BUMI MANUSIA
    • BIOGRAFI
    • OPINI
    • KOLOM
    • SASTRA
    • Lainnya
      • TEROPONG
      • PUSTAKA
      • PAPALELE ONLINE
      • LENSA
      • JADWAL

    © 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In