Gunung Pelindung, (KOMINFO LAMTIM) – Desa Nibung adalah desa yang terletak di kecamatan Gunung Pelindung Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung. Desa Nibung merupakan salah satu desa dari ketujuh desa yang masuk dalam marga Melinting. Budaya Melinting adalah budaya yang masih menjadi dasar dan acuan di desa Nibung. Tak hanya budaya dalam kehidupan sehari-hari saja, namun seni menjadi salah satu hal yang menarik untuk kita ketahui.
Seni musik Melinting adalah salah satu seni yang menarik pada kesenian Melinting. Seni musik yang termasuk kedalam seni tradisional yang menjadi jati diri masyarakat desa Nibung sebagai masyarakat Melinting yang memadupadakan beberapa alat musik yakni gamelan, kolintang, gong, derep (sejenis kendang) dan lainnya dalam alunan melodi yang sahdu nan menarik. Seni musik Melinting yang sering dipakai pada acara-acara yang bersifat seremonial keadatan dan acara-acara masyarakat Melinting seperti acara pernikahan, khitanan, dan hajad lainnya atau bahkan untuk menghibur diri menjadikannya khas sebagai kesenian yang patut dikembangkan dan dilestarikan. Dalam seni musik tabuh gamelan Melinting ada dua belas macam alunan lagu atau tabuh tradisional yang dimiliki, yakni Tabuh Arus, Cetik, Kedanggung (Tabuh Ratu), Recik, Semani, Sebai, Samang Embuk, Majuw Ngekes, Keniluw Sawik, Balauw Seretaw, Sanak Miwang di Jami, dan Siang Tunang.
Di desa Nibung ada satu sanggar musik dan tari yang masih menjadi pengembang dan pelestari kesenian Melinting yakni sanggar Melinting Waway. Sanggar seni Melinting Waway yang saat ini masih menggeluti kesenian Melinting yang dipimpin oleh Husin Saputra yang mengajarkan kesenian Melinting yakni seni tari dan seni musik Melinting. Tak hanya mengajarkan pada masyarakat ramai, bapak Husin juga mengajarkan kesenian Melinting kepada anak-anaknya yakni kepada Dwi Purnama Indah (Putri ke-dua) dan Alfatir Defa Saputra (Putra Pertama). “dengan perkembangan zaman saat ini budaya yang kita miliki tidak boleh tergerus oleh zaman dan budaya lain, dengan saya tetap mengajarkan kepada masyarakat dan kepada anak-anak saya, itu adalah bentuk kepedulian saya kepada pengembangan dan pelestarian budaya Melinting sebagai jati diri budaya saya yang memiliki ciri khas tersendiri, harapan saya dengan tetap mempertahankan budaya Melinting serta mengembangkan dan melestarikannya dapat memperkenalkan dan membuat eksistensi kebudayaan melinting khususnya di bidangn seni musik dan tari agar dapat dikenal khalayak ramai dan tak kalah dengan budaya-budaya yang lainnya” ujar Husin Saputra, 30 Mei 2020 Sabtu malam
Kedua anaknya sangat mahir dalam memainkan alat musik dan memainkan lagu yang menjadi lagu pengiring dalam setiap kegiatan masyarakat melinting dan perlu diketahui Dwi Purnama Indah adalah satu-satunya pemain gamelan perempuan yang ada di desa Nibung bahkan dari ketujuh marga melinting yang ada. Dengan itu desa Nibung memiliki aset yang sangat penting guna menjaga dan melestarikan kebudayaan dan kesenian Melinting agar terus tetap eksis dan tidak hilang tergerus oleh zaman. “menjadi satu-satunya perempuan yang pandai memainkan alat musik Melinting menjadikan saya spesial, karena merasa bangga akan potensi yang bisa saya unggulkan dibandingkan orang lain, harapan saya adalah dengan saya menjadi satu-satunya perempuan yang pandai memaikan alat musik melinting semoga bisa memotivasi yang lain agar tidak ketinggalan dalam belajar, baik belajar secara akademis maupun kesenian dan kebudayaan yang perlu kita kembangkan dan lestarikan sebagai jati diri kita sebagai warga Melinting”.
(Riki/ikh)
Sumber : http://lampungtimurkab.go.id