Maumere Berandanegeri.com – KSP Koperasi Kredit (Kopdit) Pintu Air Rotat Desa Ladogahar Kecamatan Nita adalah satu-satunya koperasi yang tidak hanya bergerak pada sektor usaha simpan pinjam saja tetapi memiliki berbagai terobosan guna mensejahterakan anggotanya.
Dibawah kepemimpinan Yakobus Jano Kopdit Pintu Air berani melakukan beberapa terobosan program spin of sebagai pengembangan sektor ril untuk meningkatkan ekonomi lokal anggota koperasinya.
Satu lagi sektor ril yang digarap oleh Kopdit Pintu Air adalah memproduksi garam yodium Cap Pintu Air. Ini adalah upaya Pintu Air sebagai terobosan untuk membangkitkan para petani garam lokal menuju sejahtera.Yang sebelumnya bulan Oktober 2020 lalu KSP Pintu Air telah berhasil dengan terobosan Produk Minyak Goreng KSP Pintu Air.
Peluncuran produksi Garam Yodium Cap Pintu Air ini ditandai dengan pemukulan Gong Waning oleh Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga dan sekaligus dilakukan pembukaan perdana etalase penjualan Garam Yodium berlangsung di Lantai 3 Kantor Pusat KSP Kopdit Pintu Air di Rotat Desa Nitakloang Kecamatan Nita Kabupaten Sikka, Jumad (9/4/2021).
Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga, pada acara peluncuran garam konsumsi beryodium Cap Pintu Air mengatakan,saat ini banyak koperasi bertumbuh dan berkembang diseluruh dunia.
“Selama ini orang mendengar bahwa koperasi itu hanya sebagai entitas bisnis kecil-kecilan seperti simpan pinjam skala kecil, skala mikro dan skala besar, ” ujarnya.
Menurut Romanus, persepsinya bahwa koperasi itu hanya bisnis kecil kecilan. Dan adakala juga orang menganggap bisnis koperasi itu kurang menarik dan bahkan terkesan kuno.
Konsep bahwa koperasi sebagai market bisnis tidak terlihat dalam praktek dan banyak orang pada akhirnya menyaksikan bahwa koperasi itu dapat menjadi perusahaan konglomerasi dan menjadi pemimpin pasar.
“Kita lihat koperasi sudah menjadi perusahan konglemerasi sehingga bisa merubah pikiran orang bahwa koperasi yang bisnis keci-kecil sekarang sudah naik, ” ungkap Romanus.
Manajer PT. Garam Pintar Asia, Ifan Parera mengatakan, kabupaten Sikka memiliki potensi daerah pesisir yang bisa dikelola untuk pembuatan garam. “Bahan baku garam sangat banyak karena laut kita sangat bersih dan jauh dari pencemaran,” kata Ifan. Garam yodium Pintu Air dengan kandungan yodium 30-80 ppm dan telah memenuhi standar nasional.
Ifan menambahkan, pihaknya juga meminta dukungan dari pemerintah kepada kelompok bukan kepada pintu air karena secara modal pintu air bisa menyediakan alat produksi teknologi untuk membuat produksi barang jadi.
“Kita juga minta kepada pemerintah adalah fasilitasi kebutuhan untuk pengelolaan lahan ditingkat kelompok desa pesisir sehingga mereka mampu menghasilkan garam bahan baku yang akan dibeli oleh pintu air,”ujarnya.
Dikatakan Ifan untuk produksi awal sebanyak 4 ton dalam kemasan 300 dos. Untuk harga yang dijual dalam kemasan 200 gram dengan harga Rp 875. Sementara untuk target pemasarannya masih sekitar wilayah kabupaten Sikka. (Atic)