Oleh Markus Makur
Yayasan Steyler Mission, milik Serikat SVD menyalurkan “30 Unit Panel Solar” kepada 30 rumah keluarga atau komunitas di Wukir, Desa Sangan Kalo, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Flores-Nusa Tenggara Timur.
Data yang dihimpun pada Senin, (3/5/2021), bantuan ini merupakan bantuan dari Yayasan H.+W. Winkler di Jerman dalam kerjasamanya dengan yayasan Steyler Mission milik biara SVD yang berpusat di St. Augustin, Jerman.
Pembangunan infrastruktur (listrik, jalan, jembatan, angkutan, irigasi, sanitasi, dan lain-lainnya yang tertinggal dari perkotaan membuat Wukir menjadi salah satu desa terisolir di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang adalah salah satu provinsi termiskin di Indonesia. Akses listrik negara (PLN), misalnya, adalah mimpi yang belum terwujud sejak wilayah ini dibangun untuk pemukiman penduduk, sekitar tahun 1970-an.
Pater Agateus Ngala, SVD bersama Bapak Ferdinandus Rondong mengetuk hati penderma untuk membantu keluarga dan komunitas yang membutuhkannya. Proposal pengadaan Panel Solar ini juga mendukung program yang dikampanyekan secara internasional oleh Serikat Sabda Allah (SVD) terutama komisi “Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan” (JPIC), seperti misalnya pemanfaatan tenaga matahari bagi kebutuhan harian masyarakat yang tentunya minus polusi.
“Dari Proposal yang diajukan tersebut, kita mendapat suntikan dana sebanyak 26.399 Euro (dalam Rupiah: Rp. 435.000.000) untuk pengadaan tenaga surya ini. Dana itu seluruhnya dipergunakan untuk pengadaan 30-unit Panel Solar,” jelas Pater Teus, SVD kepada wartawan, Senin, (3/5/2021) melalui pesan whatsapp dari Jerman.
Dikatakan Ferdinandus, satu paket Panel Solar terdiri dari: dua unit Modul Surya 100Wp, dua unit Aki Kering VRLA 12v 100Ah, satu unit Inventer Liminous Eco Volt 1500VA, satu unit Solar Charge Controller 20A, Bracket penyangga panel dan satu set kotak bateri, satu set kabel 30 meter dan Lampu 12 watt sebanyak sepuluh unit.
“Pengadaan barang ini, seluruhnya, kita pesan langsung di Perusahaan Panel Solar di Surabaya”, bebernya.
Ia menjelaskan, selain bantuan dari Jerman, ada juga kontribusi lokal dari keluarga atau komunitas yang mendapat bantuan ini, sebesar Rp. 3.000.000, yang diperlukan untuk biaya transportasi, pengiriman barang-barang (Panel Solar,red) mulai dari Surabaya hingga ke Wukir, juga dipakai untuk mendatangkan teknisi khusus dari Surabaya, untuk pemasangan dan pelatihan tenaga lokal.
30 Unit Panel Solar Tiba di Wukir, Elar Selatan
Data yang diterima pada Jumat, (30/4/2021) 30-unit Panel Solar tiba di Wukir, yang dimulai dengan acara “Kapung” (acara penerimaan secara adat) dan dilanjutkan dengan pemberkatan oleh Pastor Paroki Wukir, Romo Stanislaus Kamput, Pr di Pastoran Wukir.
Setelah dikuatkan dengan berkat Ilahi, 30-unit Panel Solar diserahkan untuk selanjutnya dipasang oleh teknisi ke 30 perumahan atau komunitas yang menjadi sasaran.
Romo Stanislaus menjelaskan, ia baru bertugas di Paroki Wukir. Sebelumnya ia bertugas di Paroki Orong, Kabupaten Manggarai Barat. Saat tiba pertama di Paroki Wukir, belum tersambung jaringan listrik.
“Saya bersyukur atas bantuan panel solar cell dari orang baik di Jerman melalui perantaraan Pater Teus, SVD. Kini panel solar cell sudah dipasang di Pastoran Wukir,” ucapnya.
Melkior Jalang, salah satu penerima bantuan ini, kepada media ini mengatakan: “Baru kini kami merasakan sungguh-sungguh apa artinya dari gelap terbitlah terang!” Bersama 30 keluarga yang lain, Bapa Lydia, demikian beliau di sapa, mengucapkan terima kasih kepada donatur dan pihak yang terlibat mendatangkan bantuan ini: “Kami hanya mengucapkan terima kasih, dan sisanya Tuhan yang akan membalasnya,” tutupnya.
Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Heremias Dupa mengakui bahwa Kecamatan Elar dan Elar Selatan belum tersambung jaringan listrik dari PLN.
“Saya minta Pemerintah dapat memperjuangkan jaringan listrik di dua kecamatan tersebut,” pintanya saat dihubungi wartawan lewat sambungan telepon selulernya, Senin, (3/5/2021).
Secara kelembagaan, Lanjut Dupa, sudah menyurati pihak PLN untuk memasang jaringan listrik di seluruh Manggarai Timur. DPRD Manggarai Timur minta kepada pihak PLN agar rasio elektrik di wilayah itu 80 persen sehingga seluruh desa dan kampung dialiri listrik sampai 2024.
“Untuk wilayah utaranya pemasangan instalasi seperti tiang dan kabelnya sampai di Watunggong sementara bagian Kecamatan Kota Komba Utara sudah sampai di Desa Golo Nderu dan Desa Rana Mbata. Jadi Kecamatan Elar dan Elar Selatan belum terpasang instalasi listrik,” jelasnya.
***********
Penulis adalah wartawan tinggal di Manggarai Timur