Maumere Berandanegeri.com – Tanjung Kajuwulu berada di Desa Magepanda, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Propinsi NTT menjadi destinasi yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat kota Maumere khususnya dan masyarakat Kabupaten Sikka umumnya juga wisatawan mancanegara.
Kawasan wisata yang merupakan milik Pemerintah Kabupaten Sikka ini berada pada jarak 25 Km arah barat laut Kota Maumere ramai dikunjungi setiap hari Sabtu dan Minggu. Pengunjung kawasan wisata ini berkisar 100 orang.
Kawasan wisata Tanjung Kajuwulu letaknya sangat strategis karena memiliki konektivitas langsung dengan beberapa destinasi wisata disekitarnya seperti Nusa Kutu, Agrowisata Magepanda, Taman Wisata Alam Laut Teluk Maumere dan wisata religi Wairnokerua.
Tempat-tempat wisata yang dapat dinikmati di kawasan Tanjung Kajuwulu antara lain Bukit Salib, Pantai Pasir Putih, Padang Rumput Ilalang, Formasi Tebing Alam, Panorama sunrise dan sunset yang sangat menakjubkan. Serta wisata bahari Sweaming, Snorkeliing dan Diving.
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengatakan Pemerintah Kabupaten Sikka akan terus membenahi kawasan Tanjung Kajuwulu supaya para pengunjung benar-benar bisa menikmati keindahan Tanjung Kajuwulu.
“Saya berharap tempat wisata Tanjung Kajuwulu harus ditata secara baik, agar bisa memberi makna tersendiri bagi para wisatawan yang akan datang berkunjung ke tempat ini nantinya,”ujar Bupati Sikka saat membuka Launching Pengelolaan Retribusi Tarif Parkir Kendaraan di lokasi Tanjung Kajuwulu, Minggu(9/5/2021).
Robi Idong pada kesempatan itu mengatakan dengan melihat kondisi Tanjung Kajuwulu yang menurutnya masih terus dibenahi maka pihaknya juga berencana akan membuat sebuah kolam renang terbesar di tempat tersebut, yang diperuntukkan bagi anak-anak dan orang dewasa.
“Ke depannya kalau bisa nanti kita bangun kolam renang untuk anak-anak dan orang dewasa, serta Jacuzzi (kolam air hangat). Tempat wisata ini perlu ditata lebih baik lagi, karena selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara,” tuturnya.
Robi Idong juga menegaskan bahwa pariwisata harus mempunyai kreativitas yang tinggi, harus mampu melihat pasar, dan bisa melakukan apa saja.
“Tempat ini sangat indah, ini masuk kawasan konservasi dan dalam daerah perlindungan laut. Sehingga tidak boleh ada penangkapan ikan dengan pukat atau jala di sini, hanya bisa dilakukan dengan memancing saja,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, Peth Poling menjelaskan, menyadari potensi wisata yang eksotis pada kawasan ini dan mengacu pada amanat RIPPARDA (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah) telah dimulai kegiatan pengembangan pembangunan sarana dan prasarana sejak tahun 2017.
Pihaknya membangun berbagai fasilitas melalui dana DAK dan DAU berupa gazebo, lampu taman, kamar mandi/WC dan ruang ganti. Selain itu juga dibangun kios cinderamata, jalur pejalan kaki menuju puncak bukit yang terdapat salib, serta menara pandang serta disiapkan air melalui sumur bor dan tempat parkir kendaraan.
Menurut Peth Poling untuk mengembangkan daya tarik kawasan wisata Kajuwulu, yang mungkin bisa dikembangkan adalah para layang, flying fox olahraga dayung dan pengembangan jalur off-road karena mengingat lokasi wisata ini cocok untuk atraksi-atraksi wisata itu.
“Jadi, kita akan terus melakukan penataan tempat ini, agar menjadi lebih menarik dan ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” ungkapnya.
Pengunjung yang memiliki kendaraan dikenakan tarif retribusi parkir kendaraan antara lain kendaraan roda dua dikenakan tarif Rp 4000, mobil minibus dikenakan tarif sebesar Rp 8000 dan bagi kendaran truk sebesar Rp 12.000. (Atik)