Jurang-jurang yang dalam semakin memenuhi jiwa nurani
Tubir-tubir gelap terus mengepung rasa dan nalar insani
Antara raga yang terkapar, mati dan kita yang masih diberi nafas dan waktu
Pawai arwah merana melangkah sempoyongan dibungkus plastik, mencari jalan menggapai cahaya
Jiwa-jiwa yang berpulang dalam kegetiran karena dihantar dengan ketakutan oleh manusia yang bernafas tetapi mati rasa dan nurani dikuasai akal yang ingat diri tak peduli pada hakekat asali
Seperti terhempas dalam jurang kegelapan dan tubir gulita tak bermakna
Dari jurang dalam sirene kegelisahan meraung-raung
Dari tubir kegelapan ratapan ketakberdayaan terus menggema
Entah sampai kapan usai dan sirna
Rindu damba keluar dari jurang gulita dalam dan tubir kegelapan tak mampu dijawabi kehebatan hoaks ujaran, kebencian, radikalisme dan terorisme
Ganasnya ajal dan sengat kematian tidak dapat dikalahkan kuasa uang dan harta
Dengan sujud tobat mohon ampun pasrah diri pada kerahiman Ilahi Maha Kasih semoga kita diberi sayap-sayap iman untuk terbang melintasi tubir kegelapan dan keluar dari jurang ketakberdayaan
Terbang menggapai cahaya Kasih ALLAH Maha Sempurna