Oleh Paulo Coelho
Pada acara World Economic Forum di Davos, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Shimon Peres, menceritakan kisah berikut
Seorang Rabi mengumpulkan murid-muridnya dan bertanya kepada mereka:
“Bagaimana kita tahu, kapan persisnya malam hari berakhir, dan terang di mulai?”
“Kalau sudah cukup terang untuk membedakan domba dari anjing, “sahut salah seorang murid.
Murid lainnya berkata, “Tidak, kalua sudah cukup terang untuk membedakan pohon zaitun dari pohon kurma.”
“Tidak, itu juga bukan definisi yang bagus.”
“Nah, kala begitu, apa jawaban yang benar?” tanya nurid-murid tersebut.
Dan Rabi itu berkata: “Kalau seorang asing menghampirimu dan engkau menganggap dia saudaramu, dan semua perselisihan lenyap , saat itulah malam berakhir dan terang hari dimulai.”
*************************
Sumber: Buku Seperti Sungai yang Mengalir, Paulo Coelho, Gramedia 2006.