Perahu Kertas
Waktu masih kanak-kanak kau membuat perahu kertas dan kau layarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang, dan perahumu bergoyang menuju lautan.
“Ia akan singgah di bandar-bandar besar,” kata seorang lelaki tua. Kau sangat gembira, pulang dengan berbagai gambar warna-warni di kepala. Sejak itu kau pun menunggu kalua-kalau ada kabar dari perahu yang tak pernah lepas dari rindumu itu.
Akhirnya kau dengar juga pesan dari si Tua itu, Nuh, katanya, “Telah kupergunakan perahumu itu dalam sebuah banjir besar dan kini terdampar di sebuah bukit.”
———————————————
Tuan
Tuan, Tuhan, bukan? Tunggu sebentar, saya sedang keluar.
————————-
Sumber: buku puisi Perhu Kertas, Gramedia 1983