Oleh Mike Keraf
Dua butir pasir rebah dalam sunyi
Masih kumenanti ayahku kembali
Di tepian Kènafatang
Nyanyian para nelayan meninggi sekuat debur gelombang
Memukau hymne leluhur di kitaran arus Bui Pukâ
Kutahu pukat ayahku masih menggantung di sana
Temani biduk kecil kesayangannya
Dua butir pasir menjadi sunyi
Ketika ibundaku berdandan putih
Memeluk waktu jadi abadi
Di tepian jalan nan jauh mengkristal jadi purna
Di sudut lengang Lamalèra
Kurindu tenunan ibuku menggantung di sana
Seg’ra temani aku di kala senyap menyergap
Dua butir pasir bukan lagi sunyi
Ketika DIA jadi segala-galanya
di dalam segala sesuatu
(Mike Keraf,
Sajak Anak Nelayan,
Memoriale Pium
Ayahanda Benediktus Laba Keraf dan
Mama Anastasia Hunu Dasion.
Penghujung Oktober 2004).