• Redaksi & Kontak
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
Minggu, Mei 25, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Beranda Negeri
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
No Result
View All Result
Beranda Negeri
No Result
View All Result
Home UMUM

Sajak-sajak Pulo Lasman Simanjuntak: -Kidung Malam Hari-Tangisku untuk Pulau Rempang-September Mengerikan-Penyair Bermata Batu-September Mengerikn, Oktober Makin Mencemaskan-

by Redaksi
Oktober 17, 2023
in UMUM
0
Sajak-sajak Pulo Lasman Simanjuntak: -Kidung Malam Hari-Tangisku untuk Pulau Rempang-September Mengerikan-Penyair Bermata Batu-September Mengerikn, Oktober Makin Mencemaskan-

Foto: Pulo Lasman Simanjuntak

0
SHARES
45
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

 

KIDUNG MALAM HARI

kusalin kidung-kidung terluka-
tanpa rebana
nyanyian mezbah
makin rebah
tak berdaya

matahari terbenam
dalam dingin
cuaca kering

lalu kulihat di matamu
katarak amarah
membara

selalu terbesit
persungutan berair
tak juga mencair

bernyanyilah untukku
kesunyian apel malam
mengeja kitab suci
mari kita bermazmur
sampai dinihari

hari-hari sendiri lagi
malam menjelma
jadi hujan
jadi kekelaman

hanya menghitung bintang-bintang
sampai langit ketiga
nada nyanyiannya
makin sendu
tersedak

oi, aku kembali
jadi batu

Jakarta, Senin, 25 September 2023

*************************************

 

TANGISKU UNTUK PULAU REMPANG

tangisku untuk pulau rempang
dulu hidup damai dengan bertani, berkebun, dan melaut
di atas hamparan lahan
ribuan hektare

kini terhempas keji
kejam
tak bisa dibendung
senjata dan gas air mata

tangisku untuk pulau rempang
mengalir amat deras
dari wajah ibu dan anak di tanah adat melayu
tergusur dari hunian yang dibangun di atas hamparan samudera raya
menjelma jadi pabrik kaca
tajam dan berdarah

jeritan kesakitannya
karena telah kehilangan rumah, masa depan, dan tanah air sendiri
sampai juga
ke pintu istana emas dan gudang-gudang persenjataan
membawa duka kemiskinan
tipuan triliunan rupiah

mulut-mulut berapi
investor omong kosong
dengan gigi kekerasan
mengigit rakus matahari
bahkan mereka hanya mau menawarkan semangkuk sup-
racun tumbuhan

lihatlah,
nelayan tak mampu lagi
berenang dengan kail dan ikan
sebab lautan telah berubah
jadi ratusan dajal
menyelam liar
membawa tangisan histeris untuk penduduk pulau rempang

ini duka kita semua
berakhir dengan kepiluan
kesedihan di tanah kuburan kematian yang dipaksakan

memanjang sampai akhir
kehidupan kehilangan mata pencaharian
dalam penderitaan
ujian iman dan doa syafaat
harus segera dilayangkan
sangat keras
sekeras batu karang

walaupun berakhir bentrok
membara
kaki-kaki yang muntah
rambut panjang yang pecah
tak lagi menerbitkan seberkas cahaya
airmata putus asa

Jakarta, Kamis, 28 September 2023

**************************************

 

SEPTEMBER MENGERIKAN

seribu peluru persungutan liar-
dimuntahkan
dari genting rumah
jatuh di dasar sumur
air tanah makin memuakkan

bahkan suara ledakannya
tak mampu tembus
cakrawala garis jingga
ditelan minyak jelantah
dikunyah bau busuk
mulutnya

siapa lagi awal bulan ini
mau memberi sepotong daging segar
jelang hari ketujuh mengetuk pintu
tannyamu
seperti suara kidung
putus asa

mari,
tetap kita nyalakan obor
berjalan dengan tiang api
di atas mezbah sajakku
pesta kelaparan
mau digelar
hambar

ingat, teriakmu
tak ada hawa napsu birahi
dikunci tiap dinihari
menebar benih kesakitan
sangat membosankan

pergilah ke gurun pasir
tusuk tenggorokanmu
pecah
berdarah
tak ada hujan

september telah datang
makin mengerikan
kembali dihadirkan
lewat tangisan bayi dalam kandungan

karena doa deras dilayangkan tiap malam
tak mampu lagi membendung pikiran
dan ramalan
digenapi
sungguh menyakitkan

Jakarta, 20 September 2023

*********************************

 

PENYAIR BERMATA BATU

penyair bermata batu
masuk usia suntuk
seharian menyalin meditasi
agar ada sajak-sajak suci
mengalir dari mata air sungai
kehidupan anak domba
yang disembelih

tanpa tulisan
suara sunyi
terus berbisik
berguguran
benih matahari

supaya jangan ada lagi
amarah meledak
bau busuknya
menyusup
dalam perutmu kian mengecil
aku suka berkelamin

penyair bermata batu
ikut kecewa
anaknya senang berhala
tak lagi pandai berucap sedap
ia terjebak di pulau-pulau terluar

sambil terus berdansa
menghisap mimpi tidurnya
bermalam di padang kelam

penyair bermata batu
lalu melarikan sajaknya
ke gedung kesenian rakyat
di sini ia bertemu para pujangga
punya lidah tajam
seperti pisau cukur tua
mereka lalu bertukar wajah
dengan presiden penyair
tak lagi mabuk anggur
dipetik dari ribuan bintang
sampai langit ketiga

aku sendiri mau menyendiri
lantaran tak sanggup
menatap penyair bermata batu
keluh kesahnya semakin terluka
memerah
dalam sajaknya
yang kelaparan ini

Jakarta, Juli 2023

***************************

 

SEPTEMBER MENGERIKAN, OKTOBER MAKIN MENCEMASKAN

september mengerikan
oktober makin mencemaskan
sudah berjalan perlahan-lahan
keras
menegangkan

tangisan terulang
jadi nafas kematian
di ranjang kusantap
sperma menjijikkan

ditiup angin kemarau panjang
selesai di bukit-bukit memanjang

september mengerikan
oktober makin mencemaskan
aku ketakutan
dalam kamar khayalan
menjelma jadi ribuan mata uang

hujan tak bisa hapuskan
kegelisahan disebar pepohonan
yang tak pernah disiram
sampai matang

setelah melalui perjalanan
paling memalukan !
akhirnya tibalah para pejalan malam
beristirahat dalam alur sungai
membusuk diterjang
bangkai binatang
diam-diam menyusup
dalam bulan telanjang

Jakarta, Senin 2 Oktober 2023


 

Tentang  Penyair

Pulo Lasman Simanjuntak, menulis puisi pertama kali berjudul “Ibunda” dimuat di Harian Umum Kompas  pada bln Juli 1977.Setelah itu sejak tahun 1980 sampai tahun 2023 ini berturut-turut karya puisinya dimuat (dipublish) diberbagai media cetak, media online, dan majalah digital di Indonesia dan Malaysia.
Karya puisinya juga telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal, dan saat ini tengah persiapan untuk penerbitan buku antologi puisi tunggal ke-8 diberi judul Meditasi Batu. Selain itu juga puisinya terhimpun dalam 26 buku antologi puisi bersama para penyair seluruh Indonesia.
Saat ini sebagai Ketua Komunitas Sastra Pamulang (KSP), anggota Sastra ASEAN, Dapur Sastra Jakarta (DSJ) Bengkel Deklamasi Jakarta (BDJ) Sastra Nusa Widhita (SNW) ,Pemuisi Nasional Malaysia, Sastra Sahabat Kita (Sabah, Malaysia), Komunitas Dari Negeri Poci (KDNP), Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI), Kampung Seni Jakarta, Penikmat Seni Budaya, Storia Sastra, Bengkel Narasi, Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia, Sastra Reboan dan anggota Sastra Indonesia. Bekerja sebagai wartawan dan rohaniawan, bermukim di Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Kontak Person : 08561827332 (WA

ShareTweetSend
Next Post
 Inteligensia Indonesia

Buku, Kecerdasan dan Pendidikan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Sekilas Tentang Perempuan – Perempuan Hebat Pada Masa Klasik Nusantara

Sekilas Tentang Perempuan – Perempuan Hebat Pada Masa Klasik Nusantara

5 tahun ago
Julie Sutrisno Laiskodat, Bantu Alat Pertanian Pra Panen, Kelompok Tani di Sikka

Julie Sutrisno Laiskodat, Bantu Alat Pertanian Pra Panen, Kelompok Tani di Sikka

5 bulan ago

Popular News

  • “Leva”, “Knato” dan Harapan akan Belas Kasih Allah

    “Leva”, “Knato” dan Harapan akan Belas Kasih Allah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Beranda Negeri

Anda bisa berlangganan Artikel Kami di sini.
SUBSCRIBE

Category

  • BERITA
  • BIOGRAFI
  • BUMI MANUSIA
  • Featured
  • JADWAL
  • JELAJAH
  • KOLOM KHUSUS
  • LENSA
  • OPINI
  • PAPALELE ONLINE
  • PUISI
  • PUSTAKA
  • SASTRA
  • TEROPONG
  • UMUM

Site Links

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

About Us

Beranda sebagai suatu tempat para penghuni rumah untuk duduk melepas lelah, bercerita dengan anggota keluarga ataupun tamu dan saudara. Karena itu pula media Baranda Negeri merupakan tempat bercerita kita dan siapa saja yang berkesempatan berkunjung ke website ini.

  • Redaksi & Kontak
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy

© 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL

© 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In