
Oleh Odemus Bei Witono, Direktur Perkumpulan Strada dan Pemerhati Pendidikan
Gen Z hidup di tengah era digital yang penuh tantangan dan peluang, di mana informasi sangat mudah diakses. Dalam situasi ini, menemukan cara belajar efektif bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan meraih keberhasilan. Berikut beberapa tip belajar yang dapat membantu Gen Z mengembangkan diri secara optimal dengan semangat pantang menyerah, didukung oleh buku rujukan yang relevan.
Pertama, gunakan teknologi sebagai alat bantu produktif. Teknologi dapat menjadi mitra dalam belajar, asalkan digunakan dengan cerdas dan disiplin. Aneka aplikasi pembelajaran mampu mengubah materi belajar menjadi catatan interaktif dan kartu flash yang menarik.
Menonton video edukatif di platform seperti YouTube dapat mempercepat pemahaman konsep secara visual. Namun, penting untuk tetap fokus dan tidak mudah teralihkan. Cal Newport (2019) dalam “Digital Minimalism: Choosing a Focused Life in a Noisy World” memberikan panduan tentang cara memanfaatkan teknologi tanpa kehilangan arah.
Kedua, manfaatkan teknik Pomodoro yakni istirahat di sela-sela belajar penting guna menjaga fokus dalam mengelola waktu belajar. Metode ini melibatkan belajar dalam interval 25 menit dengan istirahat 5 menit, dan setelah 4 sesi, mengambil jeda lebih lama. Teknik ini membantu menjaga konsentrasi dan mencegah kelelahan. “The Pomodoro Technique” oleh Francesco Cirillo menjadi sumber inspirasi tentang bagaimana menggunakan waktu secara efisien dan mencapai hasil maksimal dalam belajar.
Ketiga, adopsi pendekatan belajar yang aktif dan reflektif. Hanya membaca atau mendengarkan tidak cukup. Cobalah menjelaskan kembali materi kepada diri sendiri atau orang lain untuk memperkuat pemahaman. Proses ini membuat materi lebih melekat dalam ingatan.
Peter C. Brown, Henry L. Roediger III, dan Mark A. McDaniel (2014) memberikan strategi belajar yang didukung penelitian ilmiah, menjadikannya sumber penting bagi Gen Z. Strategi belajar yang didukung oleh penelitian ilmiah, termasuk teknik-teknik seperti retrieval practice (latihan mengingat) dan spaced repetition (pengulangan yang disebar), yang terbukti membantu pembaca, termasuk Gen Z, belajar secara efektif dan mempertahankan informasi jangka panjang.
Keempat, lakukan latihan soal dan evaluasi diri. Mengasah kemampuan melalui soal latihan atau kuis membantu menemukan kelemahan dan memperbaikinya. Evaluasi diri menjadi cara efektif untuk mengukur sejauh mana pemahaman yang telah dicapai. “How We Learn: The Surprising Truth About When, Where, and Why It Happens” oleh Benedict Carey menawarkan wawasan tentang bagaimana otak bekerja dan cara berlatih secara optimal.
Kelima, gunakan mind map atau peta pikiran untuk menghubungkan ide. Mind mapping membantu mengorganisasikan konsep dan ide dengan cara visual dan kreatif, membuat materi lebih mudah diingat. Tony Buzan (2010) mengajarkan teknik membuat mind map yang dapat memudahkan Gen Z dalam menghubungkan dan memahami konsep-konsep dengan lebih mendalam.
Keenam, jangan lupakan pentingnya olahraga dan istirahat cukup. Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga meningkatkan konsentrasi dan kemampuan belajar. Tidur yang cukup juga penting untuk memperkuat memori. John J. Ratey (2008) menjelaskan bagaimana olahraga dapat memperkuat fungsi otak dan mendorong proses belajar yang lebih efektif.
Menemukan dan menggunakan cara belajar yang paling sesuai dengan diri sendiri adalah langkah pertama menuju proses belajar yang efektif. Setiap individu memiliki cara belajar yang unik, dan dengan memahami serta menyesuaikan metode belajar berdasarkan preferensi pribadi, proses belajar menjadi lebih mudah dan efisien.
Mengembangkan pemahaman tentang cara belajar tidak hanya sekadar menyesuaikan metode, tetapi juga melibatkan penerapan cara belajar yang mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan tantangan yang berbeda. Dalam hal ini, penerapan growth mindset menjadi sangat penting.
Growth mindset merupakan keyakinan bahwa kemampuan intelektual seseorang dapat bertumbuh seiring dengan usaha dan dedikasi. Dengan mengadopsi pola pikir ini, individu tidak hanya belajar dengan cara yang sesuai keunikan mereka tetapi juga terbuka untuk berkembang dan menantang diri mereka dalam proses pembelajaran.
Pentingnya growth mindset dalam proses belajar tak dapat diremehkan, terutama ketika kita menyadari bahwa kemampuan otak manusia memiliki potensi untuk terus berkembang. Oleh karena itu, memahami dan menggunakan cara belajar yang tepat, sambil tetap mempertahankan sikap mental yang terbuka dan positif terhadap perkembangan, akan membantu seseorang mencapai hasil belajar yang optimal.
Metode ini memungkinkan proses pembelajaran menjadi lebih dinamis dan menyesuaikan diri dengan perubahan, menjadikan setiap individu lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan baru dalam perjalanan belajar mereka.
Dengan mengintegrasikan tip-tip belajar yang disertai growth mindset dan merujuk pada buku-buku yang tepat, Gen Z dapat menemukan cara belajar yang tidak hanya efektif, tetapi juga efisien. Semangat belajar, ketekunan, dan upaya menemukan terobosan baru adalah kunci untuk meraih potensi terbaik. Ingatlah, belajar bukan sekadar tentang menyerap informasi, melainkan tentang proses mengembangkan diri dan menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari.
Trimakasih tulisan inspiratif GBU
Terima kasih atas pencerahannya
Terima kasih. Artikel ini menambah referensi strategi belajar yg bisa diaplikasikan oleh diri sendiri maupun siswa.