Oleh Agus Widjajanto
Fenomena dalam beberapa dekade di masyarakat kita masih mengkultuskan gelar akademik, baik jenjang akademik pada strata satu, strata dua , hingga strata tiga bergelar Doktor. Bahwa masyarakat kita secara umum masih mengganggap bahwa gelar akademik merupakan jaminan akan masa depan, dimana status mereka yang bergelar akademik masih diagung-agungkan yang dianggap sebagai kaum intelektual, yang punya kedudukan tinggi dimaayarakat, yang pada akhirnya masyarakat berduyun-duyun bagaimana agar bisa menyekolahkan anak-anaknya untuk meraih gelar akademik tersebut dengan berbagai cara.
Padahal para konglomerat dari beberapa puluh konglomerasi di Indonesia, rata-rata berpendidikan formal hanya setingkat sekolah menengah atas, dimana justru para konglomerat tersebut merekrut para pegawainya yang bergelar sarjana, baik strata satu, strata dua hingga doktor dalam strata tiga. Yang artinya justru para cerdik pandai secara akademik merupakan pegawai dari para konglomerat yang hanya berpendidikan bukan srtata sarjana, hal ini menunjukan pada masyarakat kita masih terjebak kulturasi akan gelar akademik merupakan jaminan kesuksesan dimasa depan.
Pentingnya wawasan
Ada fakta yang menarik yang jarang dibuka dan jarang dibicarakan . Banyak orang bergelar tinggi, akan tetapi wawasan hidupnya sempit. Mereka tahu rumus, hafal teori baik dari teori orang luar negeri maupun dalam negeri, akan tetapi mereka kesulitan membaca situasi dunia nyata dalam masyatakat.
Sementara ada orang yang mungkin pendidikannya tidak terlampau tinggi, akan tetapi bisa berbicara cerdas tentang banyak hal dan selalu relevan dalam berbagai topik percakapan. Riset psikologi pendidikan menemukan bahwa wawasan luas berkorelasi dengan kemampuan mengambil dan membuat keputusan yang lebih baik, mengelola emosi dengan sehat, bahkan bisa menciptakan jaringan sosial yang lebih luas dan kuat, dengan kata lain dengan wawasan luas dapat memberikan nilai yang lebih baik dari pada sekedar ijasah akademis, bahkan melampaui kemampuan dari orang orang yang berpendidikan formal.
Sayangnya di lingkungan masyarakat kita bahkan negara kita masih memandang bahwa gelar akademik merupakan syarat mutlak untuk mencapai kesuksesan dengan cara menempuh jenjang karier dalam berbagai strata sosial diberbagai lini pekerjaan, yang kadang midnsetnya tidak sebanding dengan dunia kerja yang digeluti karena kurangnya wawasan sosial dan keilmuwan yang hanya terpaku pada kemampuan teori secara formal, yang pada akhirnya terjebak pada adagium bahwa kecerdasan seseorang ditentukan oleh pendidikan formal.
Padahal fakta dilapangan menunjukan disamping kemampuan AQ juga harus dibarengi kemampuan EQ, untuk mencapai kesuksesan. EQ (Emotional Quotient) atau kecerdasan emosional memang sering dianggap sebagai salah satu faktor penting dalam menentukan kesuksesan seseorang. Kecerdasan emosional melibatkan kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri serta emosi orang lain. Berikut adalah beberapa aspek terkait EQ dan wawasan yang luas dalam menentukan kesuksesan:
Peran EQ dalam Kesuksesan
– Manajemen Emosi: EQ membantu seseorang mengelola emosi diri sendiri dan merespons emosi orang lain dengan efektif.
– Hubungan Interpersonal: Kecerdasan emosional membantu membangun dan memelihara hubungan interpersonal yang baik, yang penting dalam kerja sama tim dan kepemimpinan.
– Pengambilan Keputusan: EQ dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan aspek emosional dan dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain.
Wawasan yang Luas dan Kesuksesan
– Pemahaman Konteks: Wawasan yang luas membantu seseorang memahami konteks yang lebih besar dari situasi atau masalah yang dihadapi.
– Kemampuan Adaptasi: Wawasan yang luas dapat membantu seseorang beradaptasi dengan lebih baik dalam lingkungan yang dinamis.
– Pengambilan Keputusan yang Informatif: Dengan wawasan yang luas, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan mempertimbangkan berbagai aspek.
Kombinasi EQ dan Wawasan Luas
– Kesadaran dan Empati: Kombinasi EQ yang baik dan wawasan yang luas dapat meningkatkan kesadaran dan empati terhadap diri sendiri, orang lain, dan situasi sekitar.
– Peningkatan Efektivitas: Dengan EQ yang baik dan wawasan yang luas, seseorang dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan dan berinteraksi dengan orang lain.
Dengan kata lain kemampuan pengendalian emosional, dan wawasan yang luas sangat menentukan kesuksesan seseorang, tidak hanya ditentukan gelar akademik, yang merupakan syarat formil dalam meraih kesuksesan dalam bekerja. Banyak sekali konglomerat dilahirkan dan tercipta bukan berpendidikan tinggi. Hal ini menunjukan bahwa kesuksesan seseorang memang tidak hanya diukur berdasarkan gelar akademik.
———————-
Penulis adalah pemerhati masalah sosial budaya, politik, hukum dan sejarah bangsanya