BERANDANEGERI.COM,- Dalam masyarakat Lamaholot FloresTimur (Flotim) tidak ada perbedaan antara warga yang tinggal di Flores Timur dengan warga Flores Timur yang merantau. Suka duka dan kegembiraan yang terjadi di kampung halaman adalah suka duka dan kegembiraan warga perantau. Apa yang terjadi di perantauan, juga dirasakan oleh sanak saudara di kampung halaman Lewotana-Flores Timur.
Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli mengatakan hal itu dalam Koda Kirin Bincang-Bincang warga Tite Hena Jabodetabek yang diselenggarakan Kerukunan Tite Hena, di Aula SMU PAX PATRIAE, Jl.Gardenia Raya Utara Bekasi, Sabtu 26 Oktober 2019. Kegiatan bincang-bincang yang mengambil tema “Quo Vadis (Mau Kemana) Masyarakat Diaspora” ini merupakan sesi awal dari rangkaian kegiatan serah terima pengurus Tite Hena Jabodetabek.
“Selama ini kita melihat di media sosial terjadi semacam perbedaan antara warga yang tinggal di Flores Timur dan Warga diaspora atau yang merantau. Sebenarnya tidak seperti itu. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur tetap memperhatikan masukan dan kritikan termasuk yang disampaikan melalui Media sosial,” kata Agus.
Sebelumnya, saat membuka sesi bincang-bincang, Hali Ata Goran sebagai pemandu acara, memantik diskusi dengan meminta pendapat wakil bupati terkait kesan bahwa pemerintah Flores Timur cenderung mengabaikan para perantau Flores Timur untuk berpartisipasi dalam pembangunan Flores Timur.
Hali Ata Goran yang seharian berprofesi sebagai pengacara ini mengungkapkan kesan lain terkait, pembangunan di Flores Timur dimana kepemimpinan Bupati Anton Hadjon dan Wakil Bupati Agus Boli dinilai tidak ada kemajuan berarti. Hali Ata Goran langsung meminta tanggapan wakil bupati dan menanyakan posisi diaspora dan mempertegas pola sinergitas antara pemerintah kabupaten Flores Timur dan diaspora Flores Timur.
Agus Boli tidak sependapat dengan pernyataan Hali Ata Goran baik menyangkut mandeknya pembangunan maupun diabaikan peran diaspora. Menurut Agus Boli pemerintahan saat ini sudah berhasil merampung beberapa proyek yang tidak diselesaikan pada pemerintahan sebelumnya. Pemerintah juga sedang mengerjakan pembangunan jalan baru untuk mengatasi keteisolasian.
Namun Agus mengakui bahwa jika kemajuan Flores Timur hanya dilihat dari pembangunan di Larantuka, memang bisa dibenarkan, karena saat ini pemerintah sedang mempersiapkan pembangunan Larantuka.
“ Kalau menyangkut pemerintah tidak memperhatikan usulan dari warga perantauan, itu juga tidak benar. Pemerintah tidak bisa secara maksimal memperhatikan usulan orang per orang. Karena itu baiknya usulan-usulan itu di kemukakan dalam kelompok, kemudian diajukan ke pemerintah. Warga yang terorganisir lebih baik, justru lebih mudah usulan itu diakomodasi,” jelasnya.
Agus Boli menyambut baik perkembangan yang terjadi di organisasi kerukunan Tite Hena Jabodetabek. Dia menyarankan agar organisasi Tite Hena dikembangkan lebih baik lagi. termasuk menjadi organisasi modern yang ditandai dengan legalitas, dan memiliki visi dan misi yang terhubung langsung dengan Flores Timur. “Usulan yang diajukan, diformalkan menjadi rekomendasi,” katanya.
Dia mengungkapkan bahwa bukan saja pemerintah Flores Timur begitu respek terhadap diaspora, dirinya sendiri adalah bagian dari diaspora sebelum menjadi wakil bupati. Dia pernah di Malaysia sebagai buruh dan merasakan bagaimana hubungan batin dengan warga di kampung. Bahkan dia menyebutkan upaya diaspora memberi bantuan kepada keluarga di kampung merupakan bagian dari sumbangsih terhadap kabupaten Flores Timur.
“Tentu saja yang terpenting adalah gagasan, ide dan pikiran bagaimana membangun Flores Timur. Kemudian bisa juga peran sebagai penghubung jaringan-jaringan ekonomi yang ada, memperkenalkan investor dengan pemerintah, hingga menyumbangkan buku-buku bacaan,” katanya ketika didesak dengan pertanyaan tentang sinergitas yang konkrit.
Usai bincang-bincang, hadir Bupati Flores Timur Anton Hadjon, Wakil Ketua DPRD Flores Timur Yos Paron Kabon dan Kabid Humas Herry Lamauran. Pantauan Berandanegeri.com, terlihat antusiasme warga Tite Hena dalam menyambut kehadiran para petinggi Flores Timur.
Acara kemudian dilanjutkan dengan serah terima jabatan dan pemberian penghargaan untuk beberapa perlombaan yang diselenggarakan oleh TiteHena. Bupati Flores Timur didaulat untuk memberikan kata sambutan, dan didaulat juga untuk memberi beberapa pengharagaan. Dalam kesempatanitu Bupati juga memberi apresiasi khusus terhadap klub sepak bola Tite Hena yang baru dibentuk. (Ben)