• Redaksi & Kontak
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
Minggu, Juni 15, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Beranda Negeri
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
No Result
View All Result
Beranda Negeri
No Result
View All Result
Home BERITA

Menelusuri Duka dari Nduga

by Redaksi
November 20, 2019
in BERITA
0
Menelusuri Duka dari Nduga
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Di negeri ini kerusuhan massa terus menerus terjadi, pertikaian berdarah di banyak tempat, konflik negara dan kelompok bersenjata, kekerasan seksual berulang kali terjadi. Muncul pertanyaan mengapa keberadaan manusia demikian lekat dengan kekerasan?, bagaimana dengan kondisi trauma korban kekerasan (terutama kekerasan karena pemerkosaan). Persoalan-persoalan ini yang menjadi pelatuk bagi Kristina Samah untuk menulis buku Duka dari Nduga.

Bertempat di Aula St. Antonius, Gereja Hati Kudus Kramat, Senin 18 November 2019, berlangsung diskusi buku Duka dari Nduga dengan pembicara Rm. Stefanus Suprobo, OFM, Kristin Samah, dan Maman Suherman sebagai moderator. Diskusi buku ini digagasi oleh Sie HAAK dan Komsos Gereja Hati Kudus Kramat.

Buku ini mengisahkan kekerasan seksual yang terjadi di Nduga. Penulis buku ini, Kristin Samah mencoba mengisahkan siklus kekerasan di Nduga dengan meramu ingata-ingatan penduduk setempat dan dari cerita-cerita anak muda di sana terutama sekitar tragedi Mapenduma bertahun silam dan dampaknya hari ini.

Buku Duka dari Nduga juga mengajak kita melihat peristiwa Nduga dengan kaca mata hati, bahwa telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia dengan terjadinya perkosaan terhadap seorang guru perempuan. Penulis membawa kita pada sebuah refleksi bahwa di wilayah yang jauh dari keramaian dan minimnya fasilitas hidup yang memadai masih ada perempuan yang mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan anak bangsa namun tidak mendapatkan perlindungan dan perhatian utuh dari negara ketika dirinya mengalami kekerasan seksual.

Seorang korban kekerasan karena pemerkosaan akan mengalami trauma, dan dalam dirinya akan mengalami mimpi buruk secara berulang-ulang. Dia bukannya tak mampu memaafkan pelaku. melainkan tak mampu keluar dari jerat-jerat prasangka yang menimpanya setiap saat. Ada kegaduhan dalam kesadarannya – gaduh dalam arti ribut seperti seseorang yang terperangkap di tengah-tegah massa yang mengepungnya. Dalam kegaduhan kesadarannya itu, kediriannya, ego-nya, person-nya seolah lenyap. Dia telah dianggap tiada oleh pelaku dan lebih suka menganggap dirinya sendiri tiada ditenggelamkan kebisingan kesadarannya. Memaafkan adalah bertindak yang menurut Hannah Arendt “memulai sesuatu yang baru”, lahir lagi, yakni merelakan yang lewat. Tetapi, trauma telah membuat korban tak mampu bertindak, maka ia tak mampu memaafkan. Membalas dendam adalah reaksi naluriah atas kebekuan itu,  tetapi dendam adalah ketidakmampuan untuk memulai sesuatu yang baru. Alternatif yang tersedia adalah membiarkan diri matang oleh waktu, yaitu lewat bercerita entah kepada dirinya sendiri atau kepada orang lain. Bercerita tentang pengalaman negatif adalah usaha memahami yang tak terpahami. Dalam jarak naratif itulah luka-luka masa lalu terintegrasi ke dalam identitasnya. Bercerita dapat menjadi perjalanan menuju merelakan yang lewat ( F. Budi Hardiman, Memahami Negativitas).

Buku Duka dari Nduga karya Kristin Samah

Memandang Papua, menurut Kristin, bukan hanya soal jarak tempat dari pusat kekuasaan, tetapi juga jarak kesenjangan yang sangat jauh. Ketika daerah lain sudah berpikir soal revolusi industry 4.0, pelosok-pelosok terpencil Papua masih berkutat dengan persoalan minimnya pendidikan, minimnya prasarana kesehatan dan juga persoalan gizi buruk.

Buku ini didedikasikan untuk orang-orang yang bekerja demi memuliakan kemanusiaan. Penghormatan pada para pekerja kemanusiaan yang oleh sebab konflik, terpaksa menjadi korban kekerasan brutal. “Benar bahwa mengangkat senjata untuk merampas hak hidup orang lain adalah kejahatan sadis. Namun, penjahat sesungguhnya adalah orang-orang yang menjual ketidakmampuan orang lain untuk meraih keuntungan diri sendiri atau kelompok”, tegas Kristin pada akhir diskusi bukunya.

Paskalis Bataona

ShareTweetSend
Next Post
Billy Mambrasar, Anak Papua Staf Khusus Jokowi

Billy Mambrasar, Anak Papua Staf Khusus Jokowi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Bukti Kasih “Satu Hati untuk NTT”

4 tahun ago
Dua Sajak Indah Astryanthi Korebyma: – Serasa Usiamu Hanya Sehari Adik – Sepasang Sandal Jepit –

Dua Sajak Indah Astryanthi Korebyma: – Serasa Usiamu Hanya Sehari Adik – Sepasang Sandal Jepit –

1 tahun ago

Popular News

    Newsletter

    Beranda Negeri

    Anda bisa berlangganan Artikel Kami di sini.
    SUBSCRIBE

    Category

    • BERITA
    • BIOGRAFI
    • BUMI MANUSIA
    • Featured
    • JADWAL
    • JELAJAH
    • KOLOM KHUSUS
    • LENSA
    • OPINI
    • PAPALELE ONLINE
    • PUISI
    • PUSTAKA
    • SASTRA
    • TEROPONG
    • UMUM

    Site Links

    • Masuk
    • Feed entri
    • Feed komentar
    • WordPress.org

    About Us

    Beranda sebagai suatu tempat para penghuni rumah untuk duduk melepas lelah, bercerita dengan anggota keluarga ataupun tamu dan saudara. Karena itu pula media Baranda Negeri merupakan tempat bercerita kita dan siapa saja yang berkesempatan berkunjung ke website ini.

    • Redaksi & Kontak
    • Tentang Kami
    • Privacy Policy

    © 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

    No Result
    View All Result
    • HOME
    • BERITA
    • JELAJAH
    • BUMI MANUSIA
    • BIOGRAFI
    • OPINI
    • KOLOM
    • SASTRA
    • Lainnya
      • TEROPONG
      • PUSTAKA
      • PAPALELE ONLINE
      • LENSA
      • JADWAL

    © 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In