Maumere – Pemerintahan Kecamatan Kewapante bersama TNI Polri dan Puskesmas Kewapante gotong royong membangun Jamban bagi warga kampung Wiro Wetir, Dusun Wegoknatar, Desa Seu Sina, Kecamatan Kewapante Kabupaten Sikka, Propinsi NTT, Jumad (23/4/2021).
Warga Kampung Wiro Wetir Dusun Wegoknatar ini sudah puluhan tahun masih mengalami persoalan dalam bidang sanitasi. Salah satunya, sebagian besar warga Wiro Wetir masih melakukan Buang Air Besar (BAB) sembarangan.
Camat Kewapante Alfonsus Naga, mengisahkan ketika menyambangi rumah warga Wiro Wetir beberapa waktu lalu ia merasa prihatin dan saat itu juga melalui rapat koordinasi lintas sektor bertempat di Puskesmas Kewapante akhirnya memutuskan bahwa warga Wiro Wetir mesti dibantu dalam hal sanitasi.
Camat Alfons mengakui dalam menjabat sebagai camat Kewapante selama dua periode kali ini baru mengetahui keberadaan kampung Wiro Wetir.
“Terus terang saya sudah dua kali menjabat sebagai Camat Kewapante tapi saya baru tau ada kampung Wiro Wetir di Desa Seu sina,” ucap Camat Kewapante dihadapan puluhan warga Wiro Wetir.
Dirinya merasa prihatin karena di kecamatan Kewapante masih terdapat kurang lebih 300 rumah tangga yang belum memiliki Jamban sehingga pada Rakor Kecamatan Kewapante di prioritaskan untuk pembangunan Jamban. Dan Desa Seu Sina yang menjadi prioritas pembangunan Jamban.
Untuk itu, Pemerintah Kecamatan Kewapante bersama pihak Puskesmas Kewapante menggandeng TNI, Polri, dan OMK menggerakkan warga bersama-sama membangun jamban untuk warga Wiro Wetir di RT 14/RW 006, Dusun Wegoknatar, Desa Seu Sina. RT14/RW 006 yang memiliki 20 rumah tangga. Dari 20 rumah tangga hanya satu rumah yang memiliki Jamban.
“Hari ini kita bersama pihak Puskesmas Kewapante, TNI dan Polri bersama-sama membantu warga membangun Jamban untuk keluarga Yohanes Sengsara sebagai contoh untuk warga yang lain agar ikut membangun Jamban.
Dan diharapkan masyarakat bisa merubah perilaku dengan tidak buang air besar sembarangan. Dan juga diharapkan kegiatan pembangunan Jamban jangan sampai disini tetapi harus diteruskan untuk rumah tangga yang lain.
Pada kesempatan itu Camat Kewapante dan Kapolsek Kewapnte serta Danramil 1603-04/Kewapante bahu membahu menyumbang 5 sak semen dan 5 lembar seng. Sementara batu pasir dan air disiapkan warga. Selain itu warga Wiro Wetir juga mengadakan arisan mingguan sebesar Rp 15.000 per kepala keluarga untuk pengadaan batu pasir.
Diharapakan arisan ini berjalan dan bisa berlanjut untuk pembangunan Jamban rumah tangga yang lain.
Camat Kewapante pun memberikan target waktu penyelesaian pembanguna Jamban dalam kuran waktu 6 bulan
Salah satu penerima Jamban Yohanes Sengsara (38) yang kesehariannya bekerja sebagai petani mengakui sudah puluhan tahun tidak memiliki Jamban. Alasannya karena tidak ada Air.
“Selama ini kami warga Wiro Wetir Buang Air Besar( BAB) di kebun. Alasannya karena tidak ada air. Air untuk minum saja susah apalagi untuk mandi dan WC. Jadi kami buang air besar di kebun saja.
Yohanes Sengsara mengatakan untuk mendapatkan air bersih warga Wiro Wetir harus berjalan kaki sejauh 2 km. Kadang anak kami kesekolah pun tidak mandi.
Sementara itu ketua RT14/RW 006 Ambros mengatakan pada tahun 2017 warga Wiro Wetir pernah mendapat bantuan Jamban dari Yayasan Dian Desa. Namun tidak digunakan maksimal dikarenakan tidak ada air. Jadi warga memilih BAB di kebun.
“Kami warga Wiro Wetir pernah mendapat bantuan Jamban dari Yayasan Dian Desa. Namun karena tidak ada air maka Jamban tidak digunakan. Jangankan untuk WC, mandi cuci dan minum pun susah,” ucapnya.
Dengan bantuan ini sebagai ketua RT dirinya berharap warga bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. (Atics)