Seorang wartawan
mengemban profesi
menyajikan berita
Seorang penyair membagi
makna kehidupan yang
diolah bathin jiwa nurani
Dalang “Catatan Pinggir”
Bukan saja wartawan dan penyair
Tetapi seniman, muzyafir pemikir
yang berkelana tanpa kenal lelah
dan tidak berhenti membangun
istana kenyamanan
Menggapai totalitas refleksi
dan menemukan makna
dalam Catatan Pinggir memang tidak mudah
Karena ada aneka data,
fakta, rasa, nilai dan pendalaman arti
Yang tersaji secara apik dan menarik,
meski penuh pengandaian
bagi pembaca karya ini
Catatan Pinggir itu
Seorang nelayan usur
yang duduk di bawah pohon rindang
tepian pantai, sambil membetulkan jalanya,
bercerita kepada anak cucu
tentang asinnya laut, ombak-gelombang,
karang dan ikan-ikan, malam gulita
dan perjuangan menangkap ikan.
Tentang samudera
sebagai ibu kehidupan bagi para
nelayan dan buih ombak
yang setia mencium
bibir pasir pantai hari-hari
Catatan Pinggir itu
Seorang kakek petani
sedang meneguk kopi pagi hari
di pinggir ladangnya, bercerita kepada putra-putri
pewarisnya tentang sejarah ladang ini,
pohon buah yang subur, kolam ikan
dan bebek yang berkejaran, serta aneka suka duka
selama mengelola ladang,
untuk menghidupi keluarga
hingga para cucunya.
Tanpa memaksa mereka
harus menjadi petani
dan tinggal di ladang ini
Catatan Pinggir itu
Seorang nenek pengrajin tenunan
yang dengan bangga menjelaskan
proses pembuatan tenun secara tradisional,
untuk keperluan tugas sekolah para bocah.
Dan ketika malam tertidur,
mereka diselimuti sarung
buatan nenek, dan esoknya ketika pulang ke kota,
sarung itu dihadiahkan kepada mereka,
agar ingat kampung dan nenek
Catatan Pinggir itu
Ebiet G Ade menulis syair
lalu dan memetik gitar sambil beenyanyi
agar pemirsa bisa mendengar,
apalagi sampai kepada perjalanan jiwanya bertemu
dan berdialog dengan Sang Pencipta
Bang Goenawan Mohamad
Pemilik – Sang Dalang Catatan Pinggir
Memang mencatat dari pinggir,
tapi setelah menjelajahi keliling area
dan mendalami semua materi yang disajikan,
agar data, fakta, pengalaman, rasa,
nilai, harapan dan cita bisa dirangkul
dalam sebuah karya unik:
“Catatan Pinggir”
Singkat, padat, menarik, menantang,
membuka ruang luas untuk pembaca mengembara,
dari pinggir menuju ke tengah dan lebih dalam,
lalu membuat catatan pribadi
dan kesimpulan baru,
bahkan menjadi musyafir yang berkelana abadi
mencari makna sejati realitas
dan eksistensi diri sebagai insani
Catatan Pinggir
Menjelajah semua bidang kehidupan,
lintas zaman, suku, budaya, agama
dan pribadi, masa lalu dan masa depan,
dengan aneka tawaran bebas
bagi pembaca untuk membuat kajian,
pilihan dan keputusan:
Bagaimana menjadi manusia sejati
Bagaimana berada dan menjadi
Bagaimana memberi makna dan arti
sebagai pribadi di hadapan sesama insani
dan di tengah alam semesta ini
Catatan Pinggir
Adalah karya unik dan kreatif
Bang Goenawan Muhamad sebagai pribadi,
untuk berada dan menjadi,
memberi arti bagi eksistensi dirinya,
agar membagi makna dan
arti kepada sesama insani
untuk bersama melahirkan “makna peradaban sejati”
di alam semesta ini,
sampai kembali kepada Sang Ilahi
———-
Simply da Flores, Direktur Ya-Harmoni