REQUIEM
Katamu Tuhan tinggal dalam diri,
tapi kau berdoa menatap langit
tak menunduk menatap tubuh.
Seolah Tuhan begitu jauh.
——————————
DI PELABUHAN
Ombak-ombak rahasia dihasut angin gila
Tak ada layar yang bisa menyeimbangkanmu
“Jangankan laut, maut pun kusebrangi!” katamu.
Mimpi-mimpi manusia memutih seperti buih
Tak ada yang membantuku mencapai dasarmu
“Kau pengecut” katamu, dengan nada bercanda.
Ah, tapi siapa berani bercanda jika laut mencatatnya?
Kita tertawa, bintang-bintang tergelak, cahayanya
Menyunggi malam, menyangga kekecewaan kita
Dan waktu, kapal tua yang tertambat begitu saja
Entah kapan penyesalan-penyesalan memungutnya
Kau membuatku kian terpencil
Ketika nasib tak kunjung bisa kucicil
*************************