Banyak aral melintang saat menulis untuk jurnal. Revisi seabrek, bongkar tulisan, dan waktu penerbitan yang lama. Belum lagi komentar editor yang bikin patah semangat dan penolakan menjadi momok bagi dosen dalam mempublikasikan hasil riset. Menulis untuk jurnal bereputasi? Siapa takut!
Menjawabi tantangan ini, Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan Kristen (FISKK), Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, menggelar kegiatan “Coaching Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)” bagi para dosennya bertempat di Neo Aston Kupang, 24-26 Juli 2024. 50 dosen FISKK amat antusias mengikuti bimbingan dari para narasumber yang berpengalaman.
Hasilnya sekitar 23 artikel ilmiah hasil penelitian dan PKM berhasil disubmit ke jurnal nasional bereputasi.
Aktualisasi Diri
Rektor IAKN Kupang, Harun Y. Natonis, secara resmi membuka kegiatan ini, didampingi Kepala Biro AUAK, Yorhans S. Lopis, beserta para pejabat di lingkup IAKN Kupang. Dalam sambutannya, Rektor IAKN Kupang menekankan pentingnya publikasi ilmiah bagi seorang dosen.
“Disamping sebagai bagian dari tuntutan Tridharma Perguruan Tinggi, menulis merupakan aktualisasi diri seoang dosen,” ujarnya.
Menurutnya gairah menulis atau publikasi ilmiah harus dibangun bagi pematangan intelektual sivitas akademika perguruan tinggi. Karena itu diskusi mengenai hasil-hasil penelitian dan PKM para dosen IAKN Kupang menjadi sangat penting.
Rektor Harun Y Natonis memberikan apresiasi dan mendukung sepenuhnya kegiatan coaching FISKK yang dinahkodai Dekan Marthin Ch Liufeto.
Langsung Submit
Ketua Panitia Pelaksa, Hermin, menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan jumlah dosen untuk menulis di jurnal ilmiah bereputasi. Karena itu semua dosen FISKK yang mengikuti kegiatan coaching wajib mensubmit artikelnya di salah satu jurnal bereputasi di akhir kegiatan.
Dikatakan penelitian dan PKM sudah banyak dilakukan, namun publikasi hasilnya di jurnal-jurnal bereputasi nasional, apalagi internasional masih sangat kurang. Masih banyak dosen yang mengalami kendala dalam menulis dan mempublikasikan riset mereka.
“Hal ini bisa disebabkan banyak faktor, diantaranya kurangnya pemahaman metodologi penelitian, teknik penulisan jurnal, serta proses submit dan review jurnal. Karena itu disesi akhir kegiatan para dosen diwajibkan mensubmit artikelnya di salah satu jurnal bereputasi,” papar Hermin.
Untuk maksud tersebut panitia menghadirkan sejumlah narasumber dan pelatih berkompeten, seperti Andrian Liem, Ph.D., Psikolog dari Universitas Sebelas Maret Surakarta yang membawakan materi tentang “Metode Penelitian Kuantitatif dalam Publikasi Ilmiah”, Dr. Yonatan Alex Arifianto, M.Th, M.Pd dari STT Sangkakala Salatiga dengan materi “Scientific Writing dan Memaksimalkan Mendeley dalam Meningkatkan Publikasi”. Selain itu, hadir juga Dr. Petrus Ana Andung, S.Sos., M.Si dari Universitas Nusa Cendana, Ira Desiawanti Mangililo, Ph.D dari Universitas Kristen Artha Wacana, Indra Yohanes Kiling, P.Psi., M.A., Ph.D dari Universitas Nusa Cendana, serta Dr. Ezra Tari dari IAKN Kupang.
Pematangan Intelektual
Menurut Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAKN Kupang, Fedinant Alexander, meskipun publikasi karya ilmiah hasil penelitian merupakan kewajiban dosen, kualitas tidak boleh diabaikan, terutama keterikatan yang erat dengan realitas sosial. Maka dalam kegiatan ini, para reviwer juga diharapkan membantu melihat aspek kualitatif dan kebaruan dari hasil penelitian PKM yang akan disubmit.
“Karya ilmiah para dosen seharusnya relevan dan memberikan dampak yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Ini menjadi penting kalau kita mau mewujudkan visi misi IAKN Kupang dan Tridharma Perguruan Tinggi di wilayah ini,”ujarnya.
Penelitian menjadi salah satu penopang pengembangan ilmu dan daya saing, mendorong pengetahuan ke tingkat yang lebih tinggi, dan menciptakan penemuan baru yang dapat membantu memberikan solusi masalah masyarakat, serta menciptakan peluang-peluang baru di berbagai bidang.
Oleh karena itu menurut dosen Prodi Sosiologi Agama ini, ekosistem penelitian di IAKN Kupang masih harus terus dipacu. Ia berkeyakinan kegiatan coaching yang mengakselerasi kolaborasi strategis ini mampu melahirkan artikel yang menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat NTT berbasis riset.
Cara Memasukanpun diajarin
Publikasi ilmiah bagi dosen memang mulai menjadi opsional melalui peraturan terbaru, Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Karena itu bukan berlebihan Dekan FISKK, Marthin Ch Liufeto, ketika menuntup kegiatan sangat berharap agar kegiatan yang yang telah dirancang demikian simple tidak hanya memberikan manfaat keilmuan, tetapi juga memberikan hasil nyata dalam bentuk artikel yang tersubmit.
“Coba lihat, sonde bae apanya. Ini sampai cara kasih masuk (Submit) pun diajarin. Masa son bisa. Yang belum bisa submit, son boleh makan,” ujarnya disambut tawa seluruh peserta coaching.
”Akhirnya be bisa makan juga,” ujar Gusti Y Sette, dosen Prodi Psikologi FISKK, setelah berhasil mensubmit artikel hasil penelitiannya. Setelah persiapan lama, jerih payah terbayar. ”Kayak begini rasanya kalau bisa masuk, menulis untuk jurnal bereputasi, siapa takut?” ujarnya dengan wajah sumrigah sambil tertawa.
Kegembiraan Gusti Y Sette seperti mewakili kegembiraan 50 peserta kegiatan kembali ke pangkuan bapak dan ibu pertiwi di rumah setelah 3 hari penuh berkutat dengan pembahasan artikel jurnal yang dimoderatori Devi Novita Sheldena, Ezra Tari, dan Tince Dormalin Koroh ini.