• Redaksi & Kontak
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
Rabu, September 17, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Beranda Negeri
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
No Result
View All Result
Beranda Negeri
No Result
View All Result
Home OPINI

Berdirinya Negara Indonesia Raya, Pasca Perubahan Geo Politik dan Strategis Global

by Redaksi
Agustus 25, 2025
in OPINI
0
Kekacauan yang Akan Ditimbulkan oleh Putusan MK menyangkut Ambang Batas  dalam Pengajuan Calon Presiden dan Wakil Presiden
0
SHARES
15
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

 

Oleh Agus Widjajanto

 

Melihat situasi dan kondisi baik secara global maupun regional dalam kontek geo politik maupun geo strategis, yang berimbas pada situasi regional/kawasan, dimana letupan kepentingan nasional dan harga diri dari sebuah bangsa bisa meletus perang, seperti halnya terjadi di perbatasan Kamboja dan Thailand beberapa waktu lalu.

Kawasan Asia Tenggara atau lebih dikenal dengan Indo Pasifik adalah kawasan yang sangat menjanjikan dalam pertumbuhan ekonomi dan dijaga betul oleh negara-negara Asean maupun Adidaya baik Amerika Serikat dan sekutu tradisionalnya yakni United King Dom, Australia , maupun Rusia, dikarenakan wilayah paling potensial dalam kemajuan dunia ke depan.

Namun dibalik itu semua kawasan Asia Tenggara juga merupakan kawasan yang memang jadi rebutan dunia yakni negara-negara Super Power, karena kekayaan Sumber Daya Alam dan jalur strategis perdagangan dunia, yang sangat rentan akan menjadi ajang peperangan besar, antar negara Adidaya, seperti wilayah Laut China Selatan, pulau Taiwan, yang bisa memicu pecahnya perang Dunia Ketiga, antar negara-negara besar, yakni China Tiongkok yang saat ini mempunyai kekuatan militer dan pertumbuhan ekonomi paling tinggi, melebihi AmerikaSerikat, dengan bermilyard jumlah penduduk tentu sangat butuh sumber pangan, untuk kehidupan rakyat  tidak terkecuali wilayah laut tradisional yang menganggap Laut China Selatan sebagai bagian dari wilayahnya, yang tumpang tindih (nine dase line) dengan negara Asean, baik Malaysia, Philipine, Vietnam, maupun Indonesia sendiri, walau saat ini selalu diselesaikan secara pendekatan deplomatik.

Prabowo Subianto dalam pidato politiknya pernah menyatakan bahwa Indonesia bisa bubar pada tahun 2030 dengan mengutip sumber dari buku berjudul Ghost Fleet: Novel of the Next World War. Buku ini ditulis oleh P.W. Singer dan August Cole, yang menggambarkan kemungkinan Indonesia bubar akibat perang, termasuk potensi terjadinya perang kedua di Timor.

Buku Ghost Fleet bukanlah sekadar fiksi biasa, melainkan disusun dari kajian ilmiah yang ditulis oleh ahli intelijen dan strategi. Prabowo menggunakan pernyataan ini sebagai peringatan bagi pemerintah Indonesia untuk tidak menganggap remeh berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia, seperti:

– Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi

– Penguasaan sumber daya alam

– Persoalan lingkungan

Prabowo juga menekankan bahwa banyak pihak asing yang iri dengan kekayaan alam Indonesia dan ingin menguasai Sumber Daya Alam Indonesia. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat dan pemerintah untuk waspada dan tidak mudah dipecah belah oleh pihak asing.

Artinya Dunia ini rentan terjadi peperangan yang memang sudah jadi tradisi kuno dunia, untuk merebut wilayah lain demi kepentingan politik dan Sumber Daya Alam, seperti halnya pasca berahirnya perang Dunia Kedua, dimana tatanan dunia berubah dengan cepat, berbagai kawasan berubah dalam kontelasi geo politiknya berdiri negara-negara baru dan terjadi pergesetan pola dalam penjajahan dunia, bukan lagi secara fisik tapi penjajahan ideologi dan ekonomis.

Bukan tidak mungkin, apa yang diprediksi dalam buku Ghost Fleet yang ditulis oleh P.W Singer dan August Cole berdasarkan kajian intejen, akan benar-benar terjadi, akibat dari perubahan geo strategis dan politis dunia yang berimbas pada kawasan Asia Tenggara.

Bagi penulis, definisi bubar bukan berarti terpecah pecah saling merdeka lalu menjadi puluhan negara, akan tetapi justru timbul seuah kesadaran akan penyatuan kawasan, karena disadarinya dulunya merupakan satu sejarah, satu rumpun, satu daratan, dan mengapa tidak membentuk sebuah negara yang disebut ‘Indonesia Raya’.

Beberapa hari menjelang kemerdekaan, para pemimpin pemuda saat itu yakni Soekarno, Rajiman Widyo Diningrat, dipanggil oleh pimpinan tertinggi militer Jepang di kota Dalas, Burma, untuk membicarakan persiapan sebuah kemerdekaan, dimana sepulang dari Dalas, Soekarno bertemu dengan tokoh pemuda nasionalis Melayu,  Yacop dan Burhanudin Al Hilmy, di kota perak Malaysia, untuk membicarakan berdirinya sebuah negara Indonesia Raya yang menyatukan rumpun melayu bersatu, saat itu dan Malaysia sudah terlanjur mengibarkan bendera Merah Putih sebagai lambang penyatuan kemerdekaan.  Namun pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang keburu menyerah pada sekutu dan atas desakan para kaum muda dimana Soekarno dipaksa melakukan proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sedangkan Malaysia sendiri baru memperolah kemerdekaannya dari Inggris  18 tahun kemudian setelah Indonesia merdeka. Demikian juga Singapura, yang merupakan wilayah pulau kecil dengan Sumber Daya Alam yang sangat tergantung pada Malaysia.

Singapura memperoleh pemerintahan sendiri dari Inggris pada tahun 1959, tetapi masih menjadi bagian dari Imperium Britania. Singapura kemudian bergabung dengan Malaysia pada tahun 1963, tetapi keluar dari Federasi Malaysia pada tahun 1965 dan menjadi negara independen penuh.

 

Tahun Kemerdekaan Singapura

– 3 Juni 1959: Singapura memperoleh pemerintahan sendiri dari Inggris.

– 31 Agustus 1962: Singapura mengadakan referendum untuk bergabung dengan Malaysia.

– 16 September 1963: Singapura bergabung dengan Malaysia.

– 9 Agustus 1965: Singapura keluar dari Federasi Malaysia dan menjadi negara independen penuh.

 

Jadi, Singapura merayakan hari kemerdekaannya pada tanggal 9 Agustus setiap tahun, yang menandai kemerdekaannya dari Malaysia pada tahun 1965.

Demikian juga Brunai Darusalam, Brunei Darussalam memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tanggal 1 Januari 1984.

 

Sejarah Kemerdekaan Brunei

– 1888: Brunei menjadi protektorat Inggris.

– 1983: Brunei dan Inggris melakukan negosiasi untuk kemerdekaan Brunei.

– 1 Januari 1984: Brunei Darussalam memperoleh kemerdekaan penuh dari Inggris.

 

Sejak itu, Brunei Darussalam menjadi negara berdaulat dan anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Negara ini dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, terutama minyak dan gas alam, yang menjadi tulang punggung perekonomiannya.

Lalu Kamboja, sebuah negara dengan Sumber Daya Alam yang bagus untuk lumbung pangan, yang masa lalunya punya hubungan erat dengan Jawa khususnya dan Nusantara umumnya. Kerajaan Khmer di Kamboja memiliki sejarah yang erat dengan Nusantara, terutama dengan kerajaan-kerajaan Hindu di Jawa seperti Mataram Hindu dan Singosari.

 

Hubungan Kerajaan Khmer dan Mataram Hindu

– Kerajaan Khmer dan Mataram Hindu memiliki hubungan diplomatik dan perdagangan yang erat.

– Candi Borobudur di Jawa Tengah, yang dibangun pada abad ke-9, memiliki kemiripan arsitektur dengan candi-candi di Angkor, Kamboja.

– Kerajaan Khmer dan Mataram Hindu juga memiliki kesamaan dalam agama Hindu dan budaya.

 

Hubungan Kerajaan Khmer dan Singosari

– Kerajaan Singosari, yang berdiri pada abad ke-13, memiliki hubungan diplomatik dan militer dengan Kerajaan Khmer.

– Raja Singosari, Kertanegara, melakukan ekspedisi militer ke wilayah-wilayah di sekitarnya, termasuk ke Sumatra dan Semenanjung Malaya.

– Ekspedisi Pamalayu yang dilakukan oleh Singosari pada tahun 1275 M juga memiliki tujuan untuk memperluas pengaruh dan kontrol atas wilayah-wilayah di sekitarnya, termasuk wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Kamboja.

 

Pengaruh Budaya dan Arsitektur

– Kerajaan Khmer memiliki pengaruh besar pada arsitektur dan budaya di Jawa, terutama dalam pembangunan candi-candi Hindu dan Buddha.

– Candi-candi di Jawa, seperti Candi Prambanan dan Candi Borobudur, memiliki kemiripan dengan candi-candi di Angkor, Kamboja.

 

Kesamaan Sejarah dan Budaya

– Kerajaan Khmer dan kerajaan-kerajaan di Jawa memiliki kesamaan dalam sejarah dan budaya, terutama dalam agama Hindu dan Buddha.

– Kedua wilayah memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang luar biasa, yang menjadi bagian penting dari warisan budaya Asia Tenggara.

 

Bahwa bukan tidak mungkin setelah terjadinya perubahan tatatan global dan berimbas  terjadi pergeseran geo politis dan strategis kawasan, terjadi keaadaran politik, bahwa kawasan Indo Pasifik khususnya semenanjung Melayu dulunya adalah sebuah daratan besar yang bernama Sunda Land.

Teori Sunda Land atau Benua Sunda merupakan konsep yang menjelaskan tentang adanya dataran luas di Asia Tenggara yang kini sebagian besar telah tenggelam menjadi laut. Teori ini didasarkan pada penelitian geologi dan arkeologi yang menunjukkan bahwa wilayah ini pernah menjadi daratan yang luas selama zaman es terakhir.

 

Penemuan dan Penelitian

– Alfred Russel Wallace, seorang naturalis Inggris, menemukan garis Wallace yang memisahkan antara zona ekologi Indomalaya dan Australasia. Garis ini juga membatasi batas timur Tanah Sunda.

– Prof. Arysio Santos dan peneliti lainnya juga telah mempelajari tentang Sunda Land dan kemungkinan adanya peradaban kuno di wilayah ini.

 

Bukti Geologi dan Arkeologi

– Penelitian geologi menunjukkan bahwa Paparan Sunda terbentuk akibat aktivitas vulkanik dan erosi massa benua Asia.

– Bukti arkeologi menunjukkan adanya peradaban kuno di wilayah ini, seperti temuan artefak dan jejak peradaban purba di berbagai wilayah Indonesia.

 

Teori Out of Sundaland

– Teori ini menyatakan bahwa daratan Sunda merupakan pusat awal peradaban Austronesia sebelum migrasi besar akibat perubahan iklim dan bencana alam.

– Beberapa peneliti seperti Prof. Arysio Santos bahkan menyebut bahwa Sundaland adalah benua Atlantis yang hilang, sebagaimana dikisahkan oleh Plato

 

Hingga kawasan ini dibentang kan sebuah wilayah federasi yang bernama Negara Indonesia Raya karena disatukan oleh budaya, bahasa, dan sejarah, menuju cita-cita bersama, untuk menjaga kawasan ini tetap damai menuju tatanan dunia baru, yang akan menghapus masalah masa lalu diantara mereka, baik konflik Ambalat, konflik pengawasan lalu lintas udara, konflik Sipadan ligitan, konflik gayang malaysia, dan perjanjian ektradisi, yang tidak lagi Singapura jadi tempat pelarian para koruptor, yang akan diubah jadi pulau dengan pelabuhan transit terbesar di dunia, menjadi wilayah vital bagi negara federasi bersama dibawah panji-panji sang Saka Merah Putih  .

Hari semakin pagi, mentari sudah muncul di Timur, lalu terbangun dari mimpi, tapi sebuah impian indah, yang menjanjikan dan sejarah tampaknya selalu akan berulang.

 

                                      ——-  S e l a m a t    M e m b a c a  ————

 

Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial Budaya, Politik, Hukum dan Sejarah Bangsanya

ShareTweetSend
Next Post
Wiji, Suara yang Tak Bisa Dibunuh

Wiji, Suara yang Tak Bisa Dibunuh

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Merayakan Indonesia

Butir-butir Mutiara Perjuangan Mempertahankan Indonesia Merdeka

2 bulan ago
“Isyarat Pulang” – “Kepada Maria”,  Sajak-sajak untuk Bunda Maria

“Isyarat Pulang” – “Kepada Maria”, Sajak-sajak untuk Bunda Maria

8 bulan ago

Popular News

  • Membedah “Hidup Itu Anugerah” – Merawat Puisi

    Membedah “Hidup Itu Anugerah” – Merawat Puisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Beranda Negeri

Anda bisa berlangganan Artikel Kami di sini.
SUBSCRIBE

Category

  • BERITA
  • BIOGRAFI
  • BUMI MANUSIA
  • Featured
  • JADWAL
  • JELAJAH
  • KOLOM KHUSUS
  • LENSA
  • OPINI
  • PAPALELE ONLINE
  • PUISI
  • PUSTAKA
  • SASTRA
  • TEROPONG
  • UMUM

Site Links

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

About Us

Beranda sebagai suatu tempat para penghuni rumah untuk duduk melepas lelah, bercerita dengan anggota keluarga ataupun tamu dan saudara. Karena itu pula media Baranda Negeri merupakan tempat bercerita kita dan siapa saja yang berkesempatan berkunjung ke website ini.

  • Redaksi & Kontak
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy

© 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL

© 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In