• Redaksi & Kontak
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
Rabu, September 17, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Beranda Negeri
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
No Result
View All Result
Beranda Negeri
No Result
View All Result
Home PUISI

Wiji, Suara yang Tak Bisa Dibunuh

by Redaksi
Agustus 26, 2025
in PUISI
0
Wiji, Suara yang Tak Bisa Dibunuh
0
SHARES
66
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp
Oleh Helena Lose Beraf

 

Di negeri ini,
ada orang yang hilang
bukan karena lupa jalan pulang,
tetapi karena kebenaran
tak pernah dibiarkan tumbuh.

 

Namamu, Wiji,
dicatat sebagai tanda tanya,
bukan karena engkau rapuh,
melainkan karena kuasa takut
pada kata-katamu.

 

“Apabila rakyat tidak berani marah,
penguasa akan semakin berkuasa.”
Kau sudah menuliskannya,
dan sejarah membuktikannya—
mereka yang berkuasa
selalu gemetar pada kata yang jujur.

 

Kursi kosong di ruang tamumu
adalah bukti paling telanjang:
ada ayah yang direnggut
oleh tangan gelap yang merasa berhak
menentukan siapa boleh bicara,
siapa harus hilang.

 

Tapi mereka lupa,
kau bukan sekadar tubuh.
Kata-katamu telah menjelma rakyat,
dan rakyat tidak bisa dikuburkan.
“Ia tak mati-mati meski bola mataku diganti”.

 

Engkau Wiji—
benih yang dilempar ke tanah luka.
Semakin ditekan, semakin tumbuh.
Semakin dibungkam, semakin nyaring.
Dari tanah itu mekar bunga,
bunga keberanian
yang tetap wangi meski diinjak sepatu kuasa.

 

Mereka membangun tembok setinggi langit,
mengira bisa menutup suara,
tapi tembok itu retak—
sebab suara selalu mencari celah,
sebab bunga selalu tahu jalan keluar.

 

Wiji,
kau mungkin diseret senyap,
tapi di setiap palu yang menghantam tanah,
di setiap teriakan buruh yang menagih haknya,
di setiap poster yang diangkat mahasiswa,
kau berdiri,
kau bicara,
kau melawan.

 

Dan selama rakyat masih berani bermimpi,
suaramu tak bisa dipadamkan.

 

Di negeri yang menelan tubuhmu,
kau tetap tumbuh.
“Dia tak mati-mati meski bola mataku diganti,”
“Ia tak mati-mati meski bercerai dengan rumah
dan ditusuk-tusuk sepi.”

 

Selamat ulang tahun, Wiji Thukul🌹

ShareTweetSend
Next Post
Wacana tentang Wacana, Menilai Kembali Penilaian

"Lentera di Punggung Senja" - "Jejak Luka di Mata Kecil" - Sajak-sajak Emil Bidomaking

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

KPU Kabupaten Sikka Buka Layanan Tanggapan Masyarakat

4 tahun ago
Merayakan Indonesia

Peranan Hukum dalam Pembangunan Ekonomi

2 bulan ago

Popular News

  • Membedah “Hidup Itu Anugerah” – Merawat Puisi

    Membedah “Hidup Itu Anugerah” – Merawat Puisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Beranda Negeri

Anda bisa berlangganan Artikel Kami di sini.
SUBSCRIBE

Category

  • BERITA
  • BIOGRAFI
  • BUMI MANUSIA
  • Featured
  • JADWAL
  • JELAJAH
  • KOLOM KHUSUS
  • LENSA
  • OPINI
  • PAPALELE ONLINE
  • PUISI
  • PUSTAKA
  • SASTRA
  • TEROPONG
  • UMUM

Site Links

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

About Us

Beranda sebagai suatu tempat para penghuni rumah untuk duduk melepas lelah, bercerita dengan anggota keluarga ataupun tamu dan saudara. Karena itu pula media Baranda Negeri merupakan tempat bercerita kita dan siapa saja yang berkesempatan berkunjung ke website ini.

  • Redaksi & Kontak
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy

© 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL

© 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In