• Redaksi & Kontak
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
Rabu, Oktober 15, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Beranda Negeri
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL
No Result
View All Result
Beranda Negeri
No Result
View All Result
Home OPINI

Awal Kejadian Manusia dan Hubungan Alam Semesta dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan

by Redaksi
Oktober 10, 2025
in OPINI
0
Gelar Akademik Masih Menjadi Idola Masyarakat dibanding Wawasan Pola Pikir
0
SHARES
10
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

 

Oleh Agus Widjajanto

 

Para ilmuwan dalam penelitian terbaru mengungkapkan bahwa tubuh manusia rata-rata tersusun dari sekitar 7 X 10 oktilian atom atau sekitar 7 oktilian atom dimana merupakan jumlah yang demikian besar hal ini membuktikan bahwa setiap manusia adalah hasil dari sejarah kosmik yang sangat panjang.

Yang lebih mengejutkan lagi atom-atom tersebut bukanlah sesuatu yang baru yang sebagisn besar hidrogen dalam tubuh manusia terbentuk sejak big bang 13, 5 milyard tahun lalu yang unsur-unsur penting lainya seperti karbon, oksigen, nitrogen, fosfor, hingga zat besi terbentuk melalui reaksi nuklir dalam inti bintang, yang lalu tersebar pada seluruh jagad raya dalam galaksi, melalui proses ledakan kasanova milyaran tahun sebelum bumi terbentuk. Artinya setiap tubuh kita manusia mengandung materi yang pernah menjadi bagian dari bintang, inilah yang mendasari ungkapan ilmiah populer bahwa manusia adalah stardust atau debu bintang.

Dalam publikasi ilmiah yang dirujuk oleh Scientifik American dan  NASA, dijelaskan bahwa tanpa proses kosmik, tidak akan pernah ada unsur yang menyusun kehidupan di bumi. Dengan kata lain kita semua manusia adalah alam semesta dalam bentuk manusia, membawa jejak milyaran tahun sejarah kosmos dalam tubuh kita sendiri (yang dalam ilmu tasawuf jagad (dunia) kecil adalah diri kita, dan jagad besar adalah alam beserta isinya.

Penemuan ilmiah ini bukan hanya menegaskan hubungan panjang antara manusia dan alam raya di bumi, akan tetapi menegaskan bahwa molekul inti dari manusia adalah bagian dari alam langit milyaran tahun lalu, yang merupakan sunnatullah (hukum alam itu sendiri) bahwa keberadaan manusia adalah hasil dari perjalanan panjang materi sejak awal waktu, dimana sebuah perspektif bahwa yang membuat kita melihat diri kita bukan sekedar mahkuk hidup di bumi, melainkan bagian dari cerita besar jagad raya.

Walaupun Awal kejadian manusia masih menjadi topik perdebatan di kalangan para ahli. Berikut beberapa perspektif tentang asal usul manusia:

 

– Pandangan Agama: Menurut perspektif Islam, manusia diciptakan dari setetes mani yang kemudian berkembang menjadi segumpal darah dan daging, lalu tulang-tulang tumbuh dan dibalut dengan daging. Ruh kemudian ditiupkan ke dalam janin, membuatnya hidup. Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah dan diberikan akal untuk berpikir.

– Teori Sains:

    * Teori Abiogenesis: Teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari materi non-hidup. Proses ini masih menjadi misteri dan menjadi topik penelitian para ilmuwan.

    * Teori Evolusi: Teori evolusi menyatakan bahwa manusia berasal dari makhluk lain yang berevolusi melalui proses seleksi alam. Namun, teori ini telah digugat oleh banyak ilmuwan dari berbagai bidang, seperti genetika, geologi, fisika, kimia, dan kosmologi.

– Pandangan Lain:

    * Teori Penciptaan: Beberapa orang percaya bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan atau kekuatan supernatural.

    * Teori yang Belum Terpecahkan: Ada juga yang berpendapat bahwa asal usul manusia masih belum terpecahkan dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

 

Perlu diingat bahwa pandangan tentang asal usul manusia sangat beragam dan dapat berbeda-beda tergantung pada latar belakang budaya, agama, dan ilmiah seseorang.

Menurut perspektif Islam, alam semesta diciptakan untuk menghadirkan manusia sebagai entitas tertinggi. Manusia dianggap sebagai mikrokosmos, yaitu cerminan utuh dari keberadaan alam semesta, karena di dalam diri manusia terdapat unsur-unsur yang sama dengan yang ada di alam semesta.

Dalam pandangan sufisme, manusia bukan hanya bagian dari alam semesta, tetapi menjadi tujuan akhir penciptaan alam raya itu sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Jalal al-Din Rumi, manusia adalah buah dari pohon kehidupan, dan seluruh pohon tumbuh untuk menghasilkan buah tersebut.

Tujuan penciptaan manusia adalah untuk mencapai kesempurnaan dan merefleksikan keagungan Sang Pencipta. Manusia memiliki kedudukan yang tinggi karena diberi akal dan hati yang memungkinkannya mencapai puncak peradaban dan spiritual tertinggi.

Dalam Al-Qur’an, disebutkan bahwa Allah memuliakan manusia karena kesempurnaannya, seperti dalam QS Al-Isra: 70, yang menyatakan bahwa Allah memuliakan anak cucu Adam dan memberi mereka banyak nikmat.

 

Konsep Hubungan Manusia dan Alam:

– Mikrokosmos: Manusia dianggap sebagai cerminan utuh dari keberadaan alam semesta.

– Tujuan Penciptaan: Manusia menjadi tujuan akhir penciptaan alam raya untuk mencapai kesempurnaan dan merefleksikan keagungan Sang Pencipta.

– Khalifah: Manusia diberi amanah sebagai pemimpin dan penjaga keseimbangan jagat raya.

– Kesempurnaan: Manusia memiliki potensi untuk mencapai kesempurnaan dan memuliakan diri melalui akal dan hati yang bersih.

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Penulis adalah pemerhati sosial budaya, sejarah dan politik bangsanya

ShareTweetSend
Next Post
Peringatan Lahirnya TNI dan Kemanunggalan Rakyat

Paradigma Politik Kekuasaan Prabowo Antara Megawati dan Jokowi dan Wacana Revisi Institusi Polri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Pemindahan Ibukota, Pergeseran Budaya Politik Pasca Jawa

Pemindahan Ibukota, Pergeseran Budaya Politik Pasca Jawa

6 tahun ago
Perpustakaan Nasional Pattingalloang: Sebuah Usul

Perpustakaan Nasional Pattingalloang: Sebuah Usul

3 tahun ago

Popular News

  • Sinyal Cinta Kosmis

    Sinyal Cinta Kosmis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Beranda Negeri

Anda bisa berlangganan Artikel Kami di sini.
SUBSCRIBE

Category

  • BERITA
  • BIOGRAFI
  • BUMI MANUSIA
  • Featured
  • JADWAL
  • JELAJAH
  • KOLOM KHUSUS
  • LENSA
  • OPINI
  • PAPALELE ONLINE
  • PUISI
  • PUSTAKA
  • SASTRA
  • TEROPONG
  • UMUM

Site Links

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

About Us

Beranda sebagai suatu tempat para penghuni rumah untuk duduk melepas lelah, bercerita dengan anggota keluarga ataupun tamu dan saudara. Karena itu pula media Baranda Negeri merupakan tempat bercerita kita dan siapa saja yang berkesempatan berkunjung ke website ini.

  • Redaksi & Kontak
  • Tentang Kami
  • Privacy Policy

© 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • JELAJAH
  • BUMI MANUSIA
  • BIOGRAFI
  • OPINI
  • KOLOM
  • SASTRA
  • Lainnya
    • TEROPONG
    • PUSTAKA
    • PAPALELE ONLINE
    • LENSA
    • JADWAL

© 2023 BerandaNegeri.com - Morris by Gendis.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In